PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA HIBRIDA CABAI MERAH DENGAN JENIS PUPUK ORGANIK YANG BERBEDA DI ULTISOL

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman penting yang memiliki nilai
ekonomis tinggi dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Produksi cabai merah
nasional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai merah adalah dengan melakukan
perbaikan genetik, lingkungan serta sistem budidaya. Salah satu cara yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan produksi adalah dengan menggunakan varietas yang sesuai terhadap
lingkungan tanam dan ekstensifikasi salah satunya yaitu ultisol. Namun kendala dalam
pemanfaatan tanah ultisol adalah pH yang rendah dan kurangnya unsur hara sehingga perlu
dilakukan pemupukan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan
kombinasi terbaik antara hibrida dan jenis pupuk organik, menentukan hibrida terbaik serta
menentukan jenis pupuk organik terbaik pada pertumbuhan dan hasil hibrida cabai merah
di ultisol.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara
Bangkahulu, Kota Bengkulu pada bulan Februari 2020 sampai dengan Agustus 2020.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua
faktor. Faktor pertama hibrida cabai merah yang terdiri atas tiga hibrida yaitu Varietas
UNIB CHR23, Genotipe H39 dan Varietas UNIB Maxima. Faktor kedua yaitu jenis pupuk
organik yang terdiri dari empat jenis pupuk organik yaitu pupuk kandang ayam, pupuk
kandang kambing, pupuk kandang sapi dan pupuk organik Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS).
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi antara hibrida cabai
merah dan jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah dan
pertumbuhan dan hasil hibrida cabai terbaik dihasilkan oleh hibrida H39 serta jenis pupuk
organik terbaik untuk pertumbuhan dan hasil hibrida cabai merah yaitu pada pupuk organik
kambing.