KEWENANGAN TEMBAK DI TEMPAT OLEH UNIT RESKRIM POLRES KOTA BENGKULU DALAM PERSPEKTIF ASAS PRADUGA TAK BERSALAH

Kepolisian dalam mengungkapkan suatu kasus tindak pidana dalam
kondisi tertentu terkadang melakukan tindakan kekerasan berupa tembak ditempat
untuk menangkap seseorang yang diduga sebagai tersangka kejahatan yang akan
melarikan diri dan melakukan perlawanan hal ini menimbulkan pendapat dari
berbagai kalangan bahwa tindakan tembak ditempat yang dilakukan pihak
kepolisian melanggar asas praduga tak bersalah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan tindakan tembak ditempat bertentangan
atau tidak dengan asas praduga tidak bersalah, dan mengetahui kriteria dalam
melaksanakan tembak ditempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian hukum empiris yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan
cara meneliti data dilapangan atau data primer sebagai bahan dasar untuk meneliti
permasalahan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
kualitatif. Metode penentuan sampel digunakan dengan metode Purposive
sampling. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara dan pengamatan.
Hasil penelitian :(1). Kriteria dalam menerapkan tembak ditempat yaitu: tersangka
tidak kooperatif terhadap petugas, melakukan perlawanan dan akan melarikan diri,
tersangka dengan kejahatan tindak pidana sadis, residivis, dan tersangka yang
sudah lama dicari oleh pihak kepolisian (2). Tindakan tembak ditempat yang
dilakukan Unit Reskrim Polres Kota Bengkulu tidak bertentangan dengan asas
praduga tak bersalah dengan memperhatikan prosedur penggunaan senjata api dan
harus memahami prinsip legalitas, nesesitas, dan proporsionalitas.
Kata Kunci: Kewenangan, Tembak ditempat, Asas Praduga Tak Bersalah