Dewi, Puspa and Subanrio, Subanrio (2020) PENYELESAIAN SENGKETA UANG ANTARAN MENURUT HUKUM ADAT MELAYU DI KELURAHAN PENURUNAN KECEMATAN RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![tesis [thumbnail of tesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text (tesis)
            
              
Text (tesis)
skripsi dewi puspa.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Tujuan Penelitian : (1). Untuk menjelaskan dan menggambarkan dari 
proses penyelesaian sengketa uang antaran di Kelurahan Penurunan Kecamatan 
Ratu Samban Kota Bengkulu. (2). Untuk menjelaskan dan menggambarkan 
12
proses penerapan sanksi adat pelanggaran uang antaran menurut Hukum adat 
Melayu di Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.
Dengan menggunakan pendekatan Penelitian Metode Penelitian Deskriptif 
Kualitatif. Pengumpulan Data dilakukan dengan Wawancara dan Studi 
Dokumen. Hasil Penelitian ini menunjukan : Apabila terjadi mungkir dari pihak 
bujang yang tidak dapat diselesaikan, maka uang antaran itu hilang, dan apabila 
mungkir dari pihak gadis yang tak dapat diselesaikan, maka uang antaran itu 
harus dikembalikan dua kali lipat. Yang disebut mangkir adalah: (1).Salah satu 
pihak tidak setuju atau tidak berkeinginan lagi dengan tunangannya (2). Salah 
satu pihak melakukan perbuatan yang tercela atau larangan yang tak dapat 
diperdamaikan lagi (3). Salah satu pihak kawin dengan orang lain, yang bukan 
tunangannya (4). Salah satu pihak menghilang tak tahu rimbanya tanpa berita 
sampai berakhir masa pertunangan.Apabila meninggal si bujang dalam 
pertunangan maka setelah tiga hari uang antaran itu dikembalikan secukupnya 
dan apabila meninggal si gadis maka setelah tiga bulan uang antaran itu di 
kembalikan separuhnya (lima puluh persen). Apabila salah satu pihak menderita 
sakit berarti berat dan setelah ditunggu dan diusahakan pengobatannya namun 
tak kunjung sembuh, dan salah satu pihak tidak menghendaki lagi maka jika 
yang sakit adalah gadis, maka uang antaran harus dikembalikan seperduanya 
saja. Namun kalau pihak calon keluarga mempelai lelaki merelakan seluruhnya, 
tidaklah bertentangan dengan adat istiadat dan dibolehkan
Kata Kunci: Penyelesaian, Sengketa, Hak Seorang, Pembagian, Hukum Adat 
Melayu.
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science | 
| Depositing User: | irma rohayu | 
| Date Deposited: | 19 Sep 2023 02:25 | 
| Last Modified: | 19 Sep 2023 02:25 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16013 | 

