PELAKSANAAN SANDO TANAH MENURUT HUKUM ADAT REJANG DI DESA PERADUAN BINJAI KECAMATAN TEBAT KARAI KABUPATEN KEPAHIANG

Sando menurut Hukum Adat Rejang adalah penyerahan barang yang
dijual untuk sementara dengan menerima pembayaran tunai, tetapi si penjual
sando (pemberi gadai) berhak menebus barang tersebut, guna mendapatkan
kembali hak miliknya atas barang itu, dengan jalan mengembalikan uang
sebanyak yang diterimanya itu kepada si pembeli sando (penerima gadai).
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan
sando tanah menurut Hukum Adat Rejang di Desa Peraduan Binjai serta
faktor penghambat pelaksanaan pengembalian sando tanah berdasarkan Pasal
7 Undang-Undang No. 56 Prp Tahun 1960 di Desa Peradua Binjai. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Pendekatan
masalah yang digunakan adalah pendekatan sosiologis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanaan sando di Desa Peraduan Binjai masih
berdasarkan hukum adatnya dan belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 56
Prp Tahun 1960 dan faktor penghambat pelaksanaan pengembalian sando
tanah berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang No. 56 Prp Tahun 1960 di Desa
Peradua Binjai yaitu karena, masyarakat menganggap ketentuan Undang�Undang tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat Desa Peraduan Binjai,
masih kuatnya pengaruh hukum adat terhadap masyarakat, serta belum ada
sosialisasi mengenai masalah gadai di Desa Peraduan Binjai.
Kata Kunci : Sando, Tanah, Adat, Rejang