EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MOBIL SECARA LEASING DI PT. MANDIRI TUNAS FINANCE CABANG KOTA BENGKULU

Berdasarkan Lampiran Ketentuan Perjanjian Pembiayaan PT. Mandiri Tunas Finance
Cabang Kota Bengkulu pada angka 4 huruf a perihal pembayaran fasilitas
pembiayaan yaitu, fasilitas pembiayaan yang telah diterima oleh debitur harus
dikembalikan kepada kreditur dengan cara pembayaran angsuran dan/atau jumlah
terutang secara lunas dan tepat waktu sesuai dengan perjanjian pembiayaan dan
debitur dengan ini tidak dapat menggunakan alasan apapun untuk menunda
pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran atas
peristiwa yang terjadi pada debitur. Namun, pada fakta yang sering terjadi di
perusahaan lembaga pembiayaan masih terdapat debitur yang membayar angsuran
dan/atau jumlah terutang yang tidak tepat waktu atau wanpretasi. Salah satu yang
terdapat di PT. Mandiri Tunas Finance Cabang Kota Bengkulu. Maka, adapun
permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah Bagaimana penyelesaian terhadap
debitur yang wanprestasi di PT. Mandiri Tunas Finance Cabang Kota Bengkulu dan
bagaimana pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia dalam perjanjian pembiayaan
pembelian mobil secara leasing di PT. Mandiri Tunas Finance cabang Kota
Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Lokasi penelitian yang dipilih
oleh penulis berada di wilayah Kota Bengkulu. Jenis data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh dari studi lapangan melalui wawancara secara langsung
dengan responden dan sekunder diperoleh melalui publikasi tentang hukum meliputi
buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-komentar
atas putusan pengadilan. Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa Berdasarkan data
yang diperoleh pada PT. Mandiri Tunas Finance cabang Kota Bengkulu pada tahun
2019 total keseluruhan yang melakukan perjanjian pembiayaan di Provinsi Bengkulu
sebanyak 1622, debitur yang lancar dalam pembayaran angsuran totalnya sebanyak
904 serta diketahui sebanyak 221 debitur yang melakukan wanprestasi, diantaranya
155 debitur melanjutkan kembali pembayaran angsuran serta, 66 debitur yang tidak
melanjutkan kembali pembayaran angsuran. Terkhusus untuk wilayah di Kota
Bengkulu saja pada tahun 2019 dari total 455 debitur yang melakukan pengikatan
perjanjian pembiayaan mobil secara leasing di PT. Mandiri Tunas Finance cabang
Kota Bengkulu diketahui bahwa terdapat 88 debitur yang melakukan wanprestasi.
Eksekusi jaminan fidusia adalah penyitaan dan penjualan benda yang menjadi objek
jaminan fidusia. Penyebab timbulnya eksekusi jaminan fidusia ini adalah karena
debitur atau pemberi fidusia cidera janji atau tidak memenuhi prestasinya tepat pada
waktunya kepada penerima fidusia, walaupun pemberi fidusia telah diberikan somasi.
Proses eksekusi objek jamian fidusia yang dilaksanakan berdasarkan proses
kekeluargaan yang menitikberatkan kewajiban debitur untuk membayarkan
kewajibannya. Dalam melaksanakan eksekusi objek jaminan fidusia PT. Mandiri
Tunas Finance cabang Kota Bengkulu adanya hambatan yang ditemukan debitur
yang yang tidak kooperatif, hak telah beralih kepada pihak lain, dipindahtangankan,
menggadaikan, atau menyewakan dengan pihak lain tanpa sepengetahuan dari
PT. Mandiri Tunas Finance Cabang Kota Bengkulu
Kata kunci : Perjanjian – Wanprestasi - Jaminan Fidusia