DWITA, FRANSISCA and Hamzah, Hatrik and Antory, Royan (2020) ANALISIS YURIDIS NORMATIF FORMULASI ASAS PRADUGA TAK BERSALAH DI INDONESIA SAAT INI DAN MASA YANG AKAN DATANG. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![tesis [thumbnail of tesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text (tesis)
            
              
Text (tesis)
TESIS an. DWITA FRANSISCA (B2A014012).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) merupakan salah satu asas 
dalam hukum acara pidana yang eksistensinya dimaksudkan dalam rangka 
menjamin terciptanya sistem peradilan pidana yang berkeadilan dan berkepastian 
hukum pada tiap-tiap tahapan dan oleh seluruh komponen pelaksana sistem 
peradilan pidana pada suatu negara hukum. Indonesia mencampurkan dua model 
penegakan hukum, yakni crime control model yang berfilosofi pada praduga 
bersalah (presumption of guilty) dan due process of law yang berfilosofi pada 
praduga tak bersalah (presumption of innocence), dimana selain daripada itu 
diatur pula ketentuan mengenai upaya paksa dalam sistem peradilan pidana di 
Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada persoalan formulasi asas praduga tak 
bersalah dalam sistem peradilan pidana di Indonesia saat ini, dan bagaimana 
seharusnya bentuk pembaharuan yang ideal terhadap formulasi asas praduga tak 
bersalah dalam sistem peradilan pidana Indonesia di masa yang akan datang 
dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan yang 
digunakan adalah pendekatan sejarah (historical approach), dan pendekatan 
perbandingan (comparative approach). Hasil Penelitian ini disimpulkan bahwa 
asas praduga tak bersalah merupakan asas yang dinyatakan secara konkret 
(dinormakan) dengan diferensiasi formulasi yang berbeda di dalam 3 (tiga) 
undang-undang, yakni penjelasan umum butir ke-tiga huruf c KUHAP sebagai 
suatu kewajiban, Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 
tentang Hak Asasi Manusia sebagai suatu hak, dan Pasal 8 ayat (1) Undang�Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman sebagai 
kewajiban. Mengenai penahanan bukan merupakan pelanggaran terhadap hak 
asasi manusia (konteks praduga tak bersalah), sepanjang memenuhi usur/tidak 
menyimpangi ketentuan Pasal 21 ayat (1), dan ayat (4) KUHAP, diperlukan 
perbaikan dalam ketentuan mengenai rumusan tersangka dalam Pasal 1 butir 14 
KUHAP, diperlukan pula penentuan subjek hukum yang dibebani kewajiban 
untuk menganggap tidak bersalah terhadap seorang yang disangka, ditangkap, 
ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, serta pemuatan
norma sekunder berupa sanksi dan bagaimana mekanisme penjatuhan sanksi 
dalam hal kewajiban praduga tak bersalah tidak dipatuhi.
Kata Kunci: Formulasi Normatif Asas Praduga Tak Bersalah.
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science | 
| Depositing User: | irma rohayu | 
| Date Deposited: | 27 Sep 2023 03:42 | 
| Last Modified: | 27 Sep 2023 03:42 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16426 | 

