PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN BAGI HASIL LAHAN SAWAH AKIBAT KELALAIAN PENGGARAP (JANNYEI BAGIAK ASEAI SAWEAK POY) MENURUT HUKUM ADAT REJANG DI DESA LUBUK LESUNG KECAMATAN LAIS KABUPATEN BENGKULU UTARA

Penyelesaian Sengketa Bagi Hasil Lahan Sawah Akibat Kelalaian Penggarap
(Jannyei Bagiak Aseai Saweak Poy) Menurut Hukum Adat Rejang Di Desa Lubuk
Lesung Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara bertujuan : (1) Untuk
menjelaskan dan menggambarkan apa penyebab terjadinya sengketa perjanjian
bagi hasil lahan sawah (Jannyei Bagiak Aseai Saweak Poy) menurut Hukum Adat
Rejang Di Desa Lubuk Lesung Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara, (2)
Untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana penyelesaian sengketa bagi
hasil lahan sawah akibat kelalaian penggarap (Jannyei Bagiak Aseai Saweak Poy)
menurut Hukum Adat Rejang Di Desa Lubuk Lesung Kecamatan Lais Kabupaten
Bengkulu Utara. Metode penelitian : Jenis penelitian yaitu penelitian hukum
empirik. Pendekatan penelitian yaitu pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan
data dengan wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Analisis data
dilakukan secara terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian. Hasil
penelitian mengenai penyelesaian sengketa bagi hasil lahan sawah akibat kelalaian
penggarap (Jannyei Bagiak Aseai Saweak Poy) menurut hukum adat rejang di
Desa Lubuk Lesung Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara yaitu : (1)
Perjanjian bagi hasil lahan sawah dibuat secara lisan atau tidak tertulis, perjanjian
bagi hasil lahan tidak bersifat tetap (2) Penyelesaian sengketa dilakukan dengan
cara para pihak dipertemukan oleh fungsionaris adat.
Kata Kunci : Penyelesaian, Sengketa, Bagi Hasil, Hukum Adat, dan Rejang