PERANAN SAKSI VERBALISAN DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEREDARAN NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI BENGKULU

Eksistensi saksi verbalisan tidak bisa lepas dari fakta dalam persidangan
dimana ketika di persidangan saksi dan/atau terdakwa menarik kembali keterangan
yang diberikan dalam pemeriksaan penyidikan yang dimuat dalam Berita Acara
Persidangan (BAP). Pencabutan keterangan oleh saksi dan/atau terdakwa di
pengadilan kerap kali menimbulkan permasalahan. Hal ini terkait dengan penilaian
hakim terhadap alasan pencabutan keterangan tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan peranan saksi verbalisan dalam mempengaruhi
pertimbangan hakim pada pembuktian tindak pidana peredaran narkotika di
Pengadilan Negeri Bengkulu. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian
empiris dengan pendekatan non doktrinal. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh penyidik pada Kepolisian Resort Kota Bengkulu, seluruh jaksa Kejaksaan
Negeri Bengkulu, seluruh hakim Pengadilan Negeri Bengkulu dan seluruh
narapidana kasus peredaran narkotika di Lapas Kelas II A Bentiring Kota
Bengkulu. Sample ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan
melalui teknik studi dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa saksi verbalisan berperan penting dalam mempengaruhi pertimbangan
hakim pada pembuktian tindak pidana peredaran narkotika di Pengadilan Negeri
Bengkulu karena : a) Keterangan saksi verbalisan dapat dijadikan pertimbangan
hakim dalam menerima atau menolak alasan penyangkalan atau pencabutan BAP
yang dilakukan oleh saksi dan/atau terdakwa; dan b) Keterangan saksi verbalisan
dapat mempengaruhi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan apabila
keterangan saksi verbalisan terbukti benar sebab hal ini secara tidak langsung
menjadi bukti petunjuk terkait kesalahan terdakwa.