LOVY AL, GHIFARI and Subanrio, Subanrio and Adi, Bastian Salam (2022) PERSEPSI ULAMA KOTA BENGKULU TERHADAP HAKIKAT MAKANAN BERLAPIS EMAS STUDI KASUS DI LE PETIT. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text (Thesis)
            
              
Text (Thesis)
SKRIPSI - LOVY AL GHIFARI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (6MB)
Abstract
Edible Gold merupakan emas yang bisa dimakan atau hiasan pada suatu 
makanan. Judul dalam penelitian ini yaitu : “Persepsi ulama Kota Bengkulu terhadap 
hakikat makanan berlapis emas studi kasus di Le Petit”. Latar belakang yaitu : 
Seiring perkembangan jaman dan majunya teknologi manusia menciptakan sesuatu 
hal yang baru sepeti halnya Edible gold atau emas yang bisa dimakan. Edible Gold 
merupakan emas yang bisa dimakan oleh manusia. Bagi umat Islam kehalalan suatu 
makanan menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi dan disajikan yang diakui 
kehalalanya. Pada dasarnya Allah Swt membebaskan manusia menikmati semua 
jenis makanan dan minuman, akan tetapi tidak dibenarkan pula jika memakan 
makanan secara berlebihan, mubazir ataupun kirir. Sejatinya setiap makanan 
sepanjang memenuhi kriteria halal dan thayyib maka boleh dimakan oleh seorang 
muslim, akan tetapi ketika makanan yang semula itu halal lalu dibalut dengan emas 
maka ada ketentun fiqih yang berbeda. Tujuan Penelitian yaitu : (1) Untuk 
mengetahui pendapat ulama terhadap hakikat makanan berlapis emas (2) Untuk 
mengetahui hakikat makanan berlapis emas dalam hukum Islam. Identifikasi masalah 
yaitu : (1) Bagaimana persepsi Ulama Kota Bengkulu terhadap hakikat makanan 
berlapis emas. (2) Bagaimana hakikat makanan berlapis emas dalam hukum Islam. 
Metode penelitian yang dipakai yaitu : penelitian hukum empiris. Hasil penelitian
hakikat makanan berlapis emas yaitu : (1) Ulama sepakat berpendapat bahwa hakikat 
makanan berlapis emas dalam hukum Islam termasuk dalam kategori israf atau 
berlebih-lebihan, hal ini dikarenakan emas merupakan kategori benda atau perhiasan 
semata yang digunakan untuk menambah nilai kekayaan atau mempercantik diri. (2)
Dalam hal ini hakikat memakan makanan berlapis emas hukumnya haram hal ini 
sudah jelas diatur dalam Al-Qur’an surah Al-araf ayat 31. 
Kata Kunci: edible gold, Hakikat Makanan Berlapis Emas.
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science | 
| Depositing User: | irma rohayu | 
| Date Deposited: | 04 Oct 2023 07:47 | 
| Last Modified: | 04 Oct 2023 07:47 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16626 | 

