FAKTOR PENGHAMBAT PROSES PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN PADA TAHAP PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Tindak pidana pencurian dengan kekerasan merupakan salah satu tindak
pidana yang marak terjadi di Kabupaten Rejang Lebong. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Tahun 2019-2021 terjadi peningkatan angka terhadap laporan yang
tidak dapat diselesaikan oleh pihak Kepolisian di Polres Rejang Lebong, yaitu 6
laporan di Tahun 2019, 9 laporan di Tahun 2020, dan 13 laporan di tahun 2021.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat pihak Kepolisian di
Polres Rejang Lebong pada proses penyidikan tindak pidana pencurian dengan
kekerasan dan untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan oleh Kepolisian di
Polres Rejang Lebong dalam mengatasi hambatan tersebut. Jenis penelitian pada
penelitian ini adalah penelitian deskriptif-preskriptif dengan menggunakan
pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian dilakukan di Polres Rejang Lebong
dengan menggunakan 10 (sepuluh) responden. Analisis data yang digunakan
adalah analisis data kualitatif. Diperoleh: bahwa dalam proses penyidikan tindak
pidana pencurian dengan kekerasan di Kabupaten Rejang Lebong terdapat
beberapa faktor penghambat yaitu faktor penegak hukum, faktor sarana/fasilitas,
dan faktor masyarakat. Adapun upaya yang dilakukan oleh Kepolisian untuk
mengatasi hambatan tersebut adalah dimulai dari upaya pencegahan, dan upaya
penegakan hukum.
Kata kunci: Faktor, Penghambat, Penyidikan, Pencurian