ANALISIS PENGGUNAAN EUFEMISME PADA JUDUL BERITA TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI MEDIA ONLINE RAKYAT BENGKULU Periode Januari – Februari 2022

Penggunaan eufemisme sering digunakan dalam berita tindak kekerasan
seksual sebagai penghalus ungkapan pada kata, frasa atau ungkapan yang
dianggap kurang menyenangkan. Penelitian ini difokuskan pada judul berita
tindak kekerasan seksual dengan tujuan menemukan bentuk-bentuk penggunaan
eufemisme pada berita tindak kekerasan sekual di Portal berita
rakyatbengkulu.com Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,
dengan menggunakan teori analisis wacana kritis model Van Dijk dengan
menganalisis 16 bentuk-bentuk eufemisme. Berdasarkan serangkaian penelitian
ditemukan sebanyak 14 bentuk eufemisme dari 27 data berita, dengan 4 bentuk
ungkapan yakni; benda dan binatang, profesi, aktivitas dan ungkapan terhadap
sifat atau keadan. Berdasarkan data yang telah ditemukan dari ke 13 bentuk yang
digunakan dalam berita tindak Kekerasan yang dipublikasikan oleh portal berita
rakyatbengkulu.com, bentuk eufemisme yang paling dominan digunakan dalam
berita tindak kekerasan seksual yaitu yaitu 12 bentuk kolokial, 10 bentuk
sirkumlokusi, dan 9 bentuk satu kata menggantikan kata lain sedangkan bentuk
eufemisme yang jarang sekali digunakan ialah bentuk hiperbola dan bentuk
pelepasan.