PENGARUH MORAL REASONING, SELF EFFICACY, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP INTENSI UNTUK MELAKUKAN WHISTEBLOWING PADA PERBANKAN DI KOTA BENGKULU

Ronaldo, Alex and Halimatusyadiah, Nurazi and Lismawati, Widodo (2024) PENGARUH MORAL REASONING, SELF EFFICACY, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP INTENSI UNTUK MELAKUKAN WHISTEBLOWING PADA PERBANKAN DI KOTA BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI ALEX RONALDO-CD-dikonversi.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Literatur mengenai pelaporan kecurangan (whistlebowing) sebenarnya
sudah mulai banyak dibahas sejak tahun 1980-an yang terjadi di organisasi baik
pemerintahan maupun swasta dari aspek psikologi dan sosial pelaku
whistleblowing sampai dengan faktor-faktor organiasasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan whistleblowing ke luar organisasi. Menurut
survei, sekitar setengah dari kasus kecurangan (fraud) dapat terungkap karena
laporan dari whistleblower, sekitar seperempat dari kasus fraud terungkap oleh
audit internal, dan seperempat lainnya terungkap oleh adanya proses internal
control atau bahkan tidak sengaja. Misalnya terungkapnya kasus kecurangan yang
dilakukan oleh mantan pejabat bank daerah di Bengkulu yang dilaporkan oleh
pejabat Bank Bengkulu.
Didalam penelitian ini, digunakan variabel moral reasoning, self efficacy,
dan komitmen organisasi terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing.
Adapun teori yang mendasari penelitian ini adalah teori TPB (theory of planned
behavior) yang dikembangkan oleh ajzen (1991). Teori TPB menyebutkan bahwa
perilaku seseorang dalam bertindak dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu sikap terhadap
perilaku (Attitude Toward The Behavior), norma subjektif (Subjektif Norm), dan
kontrol terhadap perilaku (Perceived Behavioral Control).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengumpulan data
primer menggunakan purposive sampling, yaitu sebanyak 75 karyawan perbankan
di kota Bengkulu yang bekerja minimal 5 tahun. Kuisioner disebarkan yaitu
dengan cara membagikan instrumen yang berisi pernyataan kepada responden.
Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner tertutup, sehingga responden
bisa langsung memilih jawaban yang paling tepat dengan dirinya dan sesuai
petunjuk kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) moral reasoning berpengaruh
positif terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing pada perbankan di Kota
Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi tingkat kesadaran
moral seorang karyawan, maka akan menjadi faktor dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan etisnya, yaitu melakukan tindakan pelaporan
(whistleblowing) jika mengetahui adanya tindak kecurangan didalamnya. (2) self
efficacy berpengaruh positif terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing.
Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi tingkat self efficacy seorang
karyawan perbankan di kota Bengkulu, maka akan mempengaruhi kepercayaan
diri mereka mengambil keputusan pada situasi yang sulit, sehingga jika seorangkaryawan memiliki niat untuk melaporkan kecurangan, maka dia tidak akan ragu
untuk melakukan pelaporan tersebut. (3) komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing. Hasil penelitian ini
menunjukkan semakin tinggi tingkat komitmen organisasi seorang karyawan
perbankan di kota Bengkulu, maka semakin tinggi keinginan untuk melakukan
whistleblowing. Hal ini dikarenakan karyawan merasa bertanggung jawab untuk
melaporkan jika adanya kecurangan yang terjadi didalam organisasinya, merasa
organisasi memiliki pengaruh besar terhadap dirinya.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat bahwa pada R square
model regresi menunjukkan hasil sebesar 44,8% variasi dari variabel intensi untuk
melakukan whistleblowing dijelaskan melalui variabel moral reasoning, self
efficacy, dan komitmen organisasi sedangkan sisanya sebesar 55,2%. Hal ini
menunjukkan masih banyak variabel lain yang dapat digunakan untuk
memperkuat hasil penelitian misalnya variabel locus of control dan personal cost.
Selain itu, penelitian ini hanya dilakukan pada perbankan di kota Bengkulu,
sehingga hasil penelitian tidak bisa digeneralisasi karena ruang lingkup hanya
pada karyawan perbankan kantor cabang utama di kota Bengkulu. Berdasarkan
keterbatasan yang ada, maka peneliti memberikan saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu agar untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan
variabel lain sehingga penelitian lebih bervariasi dan semakin menguatkan teori
perilaku terencana. Selain itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan pengambilan sampel yang diperluas menjadi perbankan
seprovinsi Bengkulu agar dapat digeneralisasi. Selain itu, peneliti selanjutnya juga
dapat mencoba meneliti pada perusahaan lain selain perbankan

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Accounting
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 05 Feb 2024 02:25
Last Modified: 05 Feb 2024 02:25
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/17464

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200