PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGANGGURAN, DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN TERHADAP ANGKA KRIMINALITAS (KEJAHATAN PROPERTI) DI PROVINSI BENGKULU

Tindak kriminalitas salah satunya adalah kejahatan properti, yaitu
kejahatan yang melibatkan properti pribadi yang antara lain mencakup kejahatan
perampokan, pencurian, pencurian kendaraan bermotor, pemerasan, pembakaran,
pengutilan dan perusakan. Penelitian ini menggunakan kejahatan properti karena
jenis kejahatan ini penyebabnya lebih dimungkinkan oleh permasalahan ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
tingkat pendidikan, pengangguran, dan jumlah penduduk miskin terhadap angka
kriminalitas (kejahatan properti) di Provinsi Bengkulu. Data yang digunakan
bersumber dari BPS dan Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Bengkulu yang mana
data time series dari tahun 2017-2020 dan data cross section yaitu 10
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan,
pengangguran, dan jumlah penduduk miskin secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap angka kriminalitas (kejahatan properti) di Provinsi Bengkulu.
Secara parsial variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap
angka kejahatan properti. Variabel pengangguran dan jumlah penduduk miskin
memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap angka kejahatan properti.