PUTRA, RONALDO and Sugeng, Suharto and Suratman, Suratman (2021) EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG LARANGAN JUAL BELI BIJI KOPI, BIJI LADA, BIJI KAKAO, DAN BIJI KEMIRI BASAH (Pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
skripsi ronal.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Fenomena masalah yang ditemukan selama Peraturan Daerah ini terlaksana adalah
masih adanya kriminalitas yang terjadi terkhusus penjualan biji basah, contoh
kasus yang terjadi di tahun 2017 salah satunya pencurian buah kopi di kebun yang
dilakukan oleh residivis berinisial DH yang telah diamankan oleh pihak polsek
tebat karai (sumber,Tribratanewsbengkulu.com), sanksi yang diberikan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 atau pasal 3 peraturan daerah ini di ancam
hukuman penjara kurungan paling lama(enam) bulan dan atau/denda sebanyak�banyaknya Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah). Adapun pelaksanaan Peraturan
Daerah no 02 tahun 2007 tentang larangan jual beli biji kopi, biji lada, biji kakao,
biji kemiri basah. Dapat dilihat dari segi Ketepatan dalam Menentukan Sasaran
ialah masyarakat telah memahami larangan dan sanksi yang ada berkenaan dengan
hal larangan Peraturan Daerah No. 2 tahun 2007 dan kedepanya agar dapat
ditingkatkan lagi kegiatan sosialisasi ke seluruh masyarakat. Sementara itu
Ketepatan Dalam Sosialisasi ialah sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Satuan
Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang belum
cukup efektif dalam menjalankan Perda No. 2 tahun 2007 tentang larangan jual
beli biji kopi, biji lada, biji kakao dan biji kemiri basah di Kabupaten Kepahiang.
Selanjutnya Ketepatan dalam Pencapaian Tujuan ialah tujuan Penegakan Peraturan
Daerah No. 2 tahun 2007 dengan indikator meningkatkan partisipasi masyarakat
belum cukup efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak
mengetahui tentang larangan melakukan kegiatan menjual/membeli biji kopi, biji
kakao, biji lada dan biji kemiri basah, sehingga masyarakat harus terus diberikan
pemahaman akan hal itu. Serta Ketepatan dalam Pemantauan ialah telah
dilakukan oleh dinas satuan polisi pamong praja dan pemadam kebakaran
kabupaten kepahiang memang belum cukup efektif. Karena masih ada beberapa
hambatan yang ditemui di lapangan. Salah satunya kurangnya keterbatasan
anggaran yang di berikan oleh pemerintah pemerintah daerah melalui APBD
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Public Administration |
Depositing User: | 58 darti daryanti |
Date Deposited: | 07 Feb 2024 03:44 |
Last Modified: | 07 Feb 2024 03:45 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/17510 |