PENGARUH HERDING BEHAVIOR, AVAILABILITY BIAS, REPRESENTATIVENESS BIAS DAN ANCHORING BIAS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi Pada Investor Mahasiswa di Kota Bengkulu)

Investor sering membuat keputusan investasi secara tidak rasional. Keputusan
sering didasarkan pada penilaian mereka yang jauh dari asumsi rasional. Pengambilan
keputusan investasi individu atau kelompok dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti
risiko, objektifitas, faktor psikologis, dan lainnya. Behavioral finance mampu
menjelaskan situasi seperti ini kenapa investor sering membuat kesalalahan dan
menyebabkan bias dalam pengambilan keputusan investasi yang akan mereka buat.
Pengambilan keputusan sering dipengaruhi oleh faktor herding dan faktor heuristic
seperti availability bias, representativeness bias, dan anchoring bias. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh herding behavior, availability bias,
representativeness bias, dan anchoring bias terhadap keputusan investasi saham
mahasiwa di Kota Bengkulu.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain keputusan
investasi, herding behavior, availability bias, representativeness bias dan anchoring
bias. Keputusan investasi saham adalah tindakan atau kebijakan yang diambil dalam
penanaman modal pada satu asset dengan harapan menghasilkan return yang
menguntungkan di masa mendatang (Puspitaningtyas, 2012). Herding adalah suatu
perilaku yang cenderung meniru perbuatan yang dilakukan oleh orang lain daripada
mengikuti keyakinannya ataupun informasi yang dimiliki (Hirshleifer dan Teoh,
2003). Availability menyebabkan investor mengambil keputusan seberapa sering atau
seberapa familiar keputusan itu ada di pikiran mereka dan hal itu menjadi keputusan
akhir yang mereka ambil (Pompian, 2006). Representativeness merupakan bias yang
membuat investor mengambil keputusan berdasarkan analogi dari pengalaman yang
mereka alami (Shefrin , 2007). Sedangkan Anchoring bias adalah fenomena ketika
investor menetapkan ukuran nilai suatu investasi berdasarkan observasi terakhir yang
dilakukan mengenai harga beli (Luong et al ., 2011).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara online.
Kuesioner disebarkan kepada investor mahasiswa yang ada di kota Bengkulu. Teknik
pengolahan data penelitian ini menggunakan Software Statiscal Package for Social
Science (SPSS) versi 22.0. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) herding behavior berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham investor
mahasiswa di Kota Bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa investor mahasiswa di
Galeri Investasi Kota Bengkulu cenderung lebih mengandalkan keputusan orang lain
daripada keputusan yang dibuatnya sendiri dalam mengambil keputusan investasi. (2)
availability bias berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan
investasi saham investor mahasiswa di Kota Bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa
investor mahasiswa di Galeri Investasi Kota memilih investasi berdasarkan informasi
yang tersedia untuk mereka dan memilih investasi berdasarkan daftar kategori yang
sesuai dengan pengalaman hidup mereka. (3) representativeness bias berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham investor
mahasiswa di Kota Bengkulu. Hal ini menandakan bahwa investor mahasiswa di
Galeri Investasi Kota Bengkulu mengambil keputusan investasi berdasarkan tren
harga masa lalu dan keadaan perusahaan. (4) Anchoring bias berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham investor mahasiswa di
Kota Bengkulu. Hal ini menandakan bahwa investor mahasiswa di galeri investasi
Kota Bengkulu ketika berinvestasi saham mahasiswa menggunakan penilaian awal
mereka terhadap suatu investasi untuk membuat estimasi ketika akan membeli atau
menjual investasinya. Penilaian awal yang dimiliki oleh investor mahasiswa
diperoleh dari observasi terakhir mengenai harga beli investasi.