KINERJA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN AKUNTABILITAS SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA BENGKULU

Dengan diterapkan kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi, pemerintah
daerah fokus pada peningkatan kemandirian terhadap pengelolaan keuangan. Harus
ada penataan lingkungan dan sistem akuntansi yang baik untuk mendukung
terciptanya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan accountable.
Fenomena dalam penelitian ini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bengkulu dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang pada awalnya berstatus Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) pada tahun 2016 menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
yang diperolehnya sejak pemeriksaan tahun 2018 yang lalu. Meskipun berhasil
meraih opini WTP, masih menemukan permasalahan yang harus segera ditindakanjuti
oleh pemerintah Kota Bengkulu terhadap pengelolaan dan penatausahaan Aset Tetap
yang masih belum optimal dalam mendukung penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Bengkulu. Oleh karena itu, peningkatan kinerja pemerintah sangat
diperlukan dalam mengelola sumber daya sehingga dapat mendukung dalam
penyajian laporan keuangan berkualitas. Sehingga, kinerja dapat mempengaruhi
kualitas laporan keuangan. Laporan Keuangan digunakan sebagai sarana
pertanggungjawaban (akuntabilitas) dan sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan keuangan (penganggaran), karena akuntabilitas selaras dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini akan
menggunakan variabel akuntabilitas sebagai variabel mediasi karena akuntabilitas
akan mendorong pada munculnya tekanan untuk pelaku pemerintahan untuk
bertanggungjawab dalam menyusun laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kinerja organisasi terhadap kualitas
laporan keuangan dengan akuntabilitas sebagai variabel mediasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Bengkulu. Data
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui metode survei dengan membagikan 204 kuisioner kemudian dirata-rata
kembali menjadi 36 kuisioner untuk mewakilkan organisasi pada 36 satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan analisis linear
berganda. Data analisis menggunakan regresi linear berganda menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kinerja
organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, 2) kinerja
organisasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas, 3) akuntabilitas berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan, dan 4) akuntabilitas memediasi sebagian
(parsial mediation) kinerja organisasi terhadap kualitas laporan keuangan.
Implikasi dalam penelitian ini adalah memberikan masukan kepada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bengkulu untuk meningkatkan kinerja pegawai
guna menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan
pemerintah ialah sebagai wujud akuntabilitas sehingga dengan adanya akuntabilitas
merupakan bentuk kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban dalam
pengelolaan keuangan. Keterbatasan penelitian ini adalah ada 4 SKPD yang tidak
bisa mewakilkan organisasinya untuk peneliti melihat kinerja organisasi, kualitas
laporan keuangan dan akuntabilitas yang dimiliki oleh SKPD tersebut. Untuk
penelitian selanjutnya, perlu menambahkan metode wawancara untuk lebih
memastikan dan mengkonfirmasikan jawaban yang telah diberikan sehingga dapat
memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.