PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGELOLAAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Badan Usaha Milik Desa oleh pemerintah merupakan salah satu usaha
untuk memandirikan desa dalam mengatur perekonomian dan dapat menjadi
sumber pemasukan pendapatan desa. Kinerja yang baik pada Badan Usaha Milik
Desa penting untuk dilakukkan. Jika kinerja baik maka akan mempengaruhi
kualitas pada Badan Usaha Milik Desa. Dalam Teori stewardship menjelaskan
bahwa untuk meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa steward akan
memenuhi keinginan principal dalam mencapai tujuan bersama dengan
menerapkan dimensi good governance. Dan Steward dipercaya untuk bertindak
sesuai kepentingan publik, dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
tepat dalam merencanakan dan melaksanakan anggaran yang diamanahkan
kepadanya.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh good governance
dan pengelolaan anggaran terhadap kinerja Badan Usaha Milik Desa dengan
budaya organisasi sebagai variabel moderasi di kabupaten Bengkulu Utara
Provinsi Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Usaha Milik Desa di
kecamatan Arga Makmur, Kerkap, Hulu Palik. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk
penentuan sampel, peneliti menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini mengguakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan
langsung dari responden menggunakan kuesioner berisi pernyataan tertulis
menggunakan skala interval. Analisis data pengaruh menggunakan program
SmartPLS 3.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Good governance berpengaruh
positif terhadap kinerja pada Badan Usaha Milik Desa. (2). Pengelolaan anggaran
berpengaruh negatif terhadap kinerja BUMDesa. (3). Good governance terhadap
kinerja BUMDesa dengan budaya organisasi sebagai variabel moderasi
berpengaruh positif namun tidak signifikan. (4). Pengelolaan anggaran terhadap
kinerja BUMDesa tidak dapat dimoderasi oleh budaya organisasi.
Keterbatasan penelitian dalam proses pengambilan data, informasi yang
diberikan responden melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat
yang sebenarnya, dimana hasil penelitian sangat tergantung pada hasil isian
kuesioner yang disebarkan yang memungkinkan kecenderungan untuk bias masih
tetap ada.