PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN,EVALUASI ANGGARAN,KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN DAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBONG

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengukuran kinerja pemerintah daerah
yang mana dapat dilihat dari pengelolan keuangan daerah yang memiliki peran dan
fungsi dalam satunya pada penggunaan anggaran, dimana anggaran merupakan
rencana keuangan yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini juga
dilakukan karena adanya pengaruh dari variabel-variabel yang diuji dalam mengukur
kinerja pemerintah daerah pada penelitian terdahulu.maka dari itu penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh partisipasi anggaran, evaluasi
anggaran, kejelasan tujuan anggaran dan penerapan sistem pengendalian internal
terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten lebong.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.Data yang digunakan adalah data primer
yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada Wajib SKPD yang ada
dikabupaten lebong. Jumlah minimal sampel adalah 3 sampel dari setiap kantor
SKPD yang ada dikabupaten lebong. Pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sampling.Data dianalisis dengan teknik analisis regresi linear berganda
pada program SPSS versi 23.0.
Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 69 kuesioner. Namun hanya
sebanyak 51 kuesioner yang datanya dapat diolah. Item kuesioner, tabulasi data, dan
model regresi yang disertakan dalam perhitungan statistik menunjukkan hasil yang
memenuhi kriteria uji kualitas data dan uji asumsi klasik, serta menunjukkan hasil
yang layak pada uji hipotesis sebagai dasar pada pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, evaluasi anggaran,
kejelasan tujuan anggaran dan penerapan sistem pengendalian internal berpengaruh
positif terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten lebong.
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah kabupaten
lebong yang mana dengan meningkatkan partisipasi anggaran, evaluasi anggaran,
kejelasan tujuan anggaran dan sistem pengendalian internal sehingga dapat
meningkatkan kinerja pemerintah daerah kabupaten lebong. Keterbatasan pada
penelitian ini adalah rendahnya nilai adjusted R2yang mana hanya sebesar 0,352.
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen seperti budaya
organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi