PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS SAAT PANDEMI COVID-19

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris atas pengaruh
karakteristik komite audit terhadap biaya modal ekuitas saat pandemi Covid-19.
Biaya modal ekuitas diukur dengan earning price approach. Karakteristik komite
audit yang terdiri dari ukuran, frekuensi pertemuan, keahlian keuangan, dan masa
jabatan. Ukuran komite audit diukur dengan cara menghitung jumlah anggota
komite audit di perusahaan. Frekuensi pertemuan komite audit diukur dengan cara
menghitung jumlah pertemuan atau rapat yang dilakukan komite audit dalam
kurun waktu 1 tahun. Keahlian keuangan komite audit diukur dengan proporsi
dari jumlah komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan dan
pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan dengan total anggota komite audit.
Masa jabatan ketua komite audit diukur dengan cara menghitung rata-rata jumlah
masa jabatan anggota komite audit yang menjabat di perusahaan sampai dengan
akhir periode penelitian.
Penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
program Eviews 10. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saat pandemi Covid-19 tahun
2020. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purpossive sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 125 perusahaan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pertemuan komite
audit memiliki pengaruh negatif terhadap biaya modal ekuitas saat pandemi
Covid-19. Ukuran komite audit memiliki pengaruh positif terhadap biaya modal
ekuitas. Selain itu, keahlian keuangan komite audit dan masa jabatan komite audit
tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal ekuitas saat pandemi Covid-19.
Implikasi penelitian khususnya bagi perusahaan, investor, dan penelitian
selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan
pemahaman tentang apa saja karakteristik komite audit yang dapat mempengaruhi
biaya modal ekuitas saat pandemi Covid-19.
Keterbatasan penelitian ini adalah sampel perusahaan yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari salah satu sektor yang terdampak Covid-19, yaitu
sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga hasil
penelitian ini kurang dapat digeneralisasi pada kasus-kasus perusahaan lain atau