PEMAHAMAN APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP CASCADING DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman Aparatur Sipil Negara
terhadap cascading di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini dilakukan di 39
SKPD Kabupaten Bengkulu tengah.
Penelitian ini dilakukan pada SKPD Kabupaten Bengkulu Tengah dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam menggunakan
data primer dari wawancara mendalam dan di dukung oleh data sekunder hasil dari
kuesioner yang ditujukan kepada Kasubbag Perancanan, Bagian Perancanaan, dan
Organisasi di SKPD Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 60 lembar.
Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi
sumber data. Teknik ini digunakan untuk mengurangi bias dalam penelitian ini.
Untuk mengurangi bias dalam penelitian peneliti menggunakan triangualsi sumber
dengan cross check hasil dari wawancara mendalam dan triangulasi data dengan
dokumentasi dan hasil dari pra penelitan (kecendrungan jawaban informan) dari hasil
kuesioner.
Hasil penelitian mengenai pemahaman Aparatur Sipil Negara terhadap
cascading berupa hasil jawaban rata-rata kecendrungan dan hasil wawancara
mendalam Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Bengkulu Tengah memahami,
menerapkan, dan berperan dalam menjalankan cascading, namun dalam proses
penyusunan cascading masih terhambat dikarenakan RPJMD di Kabupaten Bengkulu
Tengah masih dirasa belum benar hal ini dikarenakan RPJMD di Bengkulu Tengah
berorientasi kepada cascading, seharusnya cascading yang berorientasi kepada
RPJMD sehingga BAPPEDA mengalami kesulitan dalam mensinkronisasi antara
RPJMD dengan cascading.
Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini bisa menjadi sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
karena dengan terekonsiliasinya antara cascading dengan RPJMD dapat membantu
pemerintah untuk mencapai visi dan misi daerah.