PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN JOB AUTONOMY TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK BENGKULU

Kinerja sumber daya manusia yang baik merupakan hal penting bagi
kelangsungan hidup organisasi. Jika organisasi ingin berkembang dengan pesat,
organisasi harus mempunyai sumber daya manusia yang mampu menampilkan
kinerja yang baik. Seperti yang disampaikan oleh Mangkunegara (2013) kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh motivasi intrinsik
terhadap kinerja karyawan PT. Bank Bengkulu dan (2) Mengetahui pengaruh job
autonomy terhadap kinerja karyawan PT. Bank Bengkulu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain
motivasi intrinsik dan job autonomy. Motivasi intrinsik adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang atau keinginan untuk mencurahkan segala tenaga karena
adanya suatu tujuan, baik motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri karyawan
itu sendiri ataupun motivasi intrinsik yang berasal dari luar. Pemberian motivasi
intrinsik merupakan salah satu tujuan agar karyawan yang diberi motivasi intrinsik
dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan tanggung jawab yang diberikan,
sehingga mampu mencapai kinerja dan tujuan yang diharapkan. Mangkunegara
(2013) juga menyatakan motivasi intrinsik merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan, dengan adanya motivasi intrinsik, diharapkan karyawan
mampu memaksimalkan kinerjanya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, serta
tercapai pula tujuan pribadi. Tingginya motivasi intrinsik anggota organisasi akan
membuat pencapaian kinerja dapat terlaksana dengan baik. Hal tersebut sebagaimana
pendapat Robbins (2009) yang menyatakan bahwa motivasi intrinsik dapat
meningkatkan kinerja. Karyawan dengan tingkat Motivasi intrinsik yang tinggi akan
terdorong melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan mencapai target kerja yang telah
ditentukan. Sebaliknya, karyawan yang memiliki Motivasi intrinsik yang rendah
akan sangat sulit mencapai kinerja yang diharapkan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi yang menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian adalah karyawan PT. Bank Bengkulu
131 orang. Metode pengambilan sampel digunakan sensus. Metode analisis data
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Motivasi instrinsik
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Bengkulu. Hal ini berarti apabila motivasi instrinsik meningkat, maka kinerja
karyawan juga akan mengalami peningkatan; dan (2) Job autonomy memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Bengkulu. Hal
ini berarti apabila otonomi pekerjaan meningkat, maka kinerja karyawan juga akan
mengalami peningkatan.
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut : (1)
Meningkatkan motivasi instrinsik karyawan terutama berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dan dorongan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan seperti
penyediaan fasilitas kerja, peralatan kerja dan sebagainya. Hal ini agar karyawan
terus bersemangat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dan (2)
Meningkatkan job autonomy karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan
terutama berkaitan dengan pemberian wewenang yang jelas kepada karyawan,
memberi tanggungjawab yang jelas dan memberikan hak-haknya yang melekat pada
kewenangan yang dimiliki karyawan.