SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KOMPOSIT PENGHANTAR PROTON BERBASISKAN SERBUK BULU ANGSA (Cygnus Olor) DAN SELULOSA BAKTERI (Nata De Coco)

Limbah bulu angsa dapat dimanfaatkan sebagai penguat pada membran
komposit penghantar proton. Membran komposit ini berfungsi sebagai sel bahan
bakar ramah lingkungan yang memiliki efisiensi berkisar 60%. Pada penelitian ini
digunakan selulosa bakteri dan serbuk bulu angsa dengan perbandingan variasi
massa, yaitu 4,5:0,5 ; 4,3:0,7 ; 4:1. Serbuk bulu angsa dihidrolisis terlebih dahulu
dengan NaOH, kemudian disentrifugasi. Karakterisasi yang digunakan pada
membran komposit penghantar proton ialah analisis permeabilitas metanol,
derajat penggembungan, konduktivitas proton dengan variasi suhu 25°C, 40°C,
60°C dan 80°C, analisis gugus fungsi menggunakan Fourier Transform Infra Red
(FTIR) dengan bilangan gelombang antara 4000 cm-1
-500 cm-1
, dan analisis X�Ray Diffraction (XRD). Hasil analisis nilai permeabilitas metanol membran
komposit sebesar 4,37 × 10-9
; 4,76 × 10-9
; 6,46 × 10-9 mol/cm.s. Nilai
penggembungan tertinggi pada perbandingan 4:1 sebesar 35,21%. Nilai
konduktivitas proton membran komposit tertinggi sebesar 4, 2779 x 10-3
S/cm
pada suhu 25°C perbandingan 4:1 dan 1, 07 × 10-5
S/cm pada suhu 25°C untuk
nilai konduktivitas proton membran selulosa bakteri. Gugus fungsi dari serbuk
bulu angsa didapatkan sebagai gugus fungsi yang paling banyak muncul dalam
analisis menggunakan FTIR. Hasil analisa XRD membran komposit bersifat
semikristalin. Hasil yang telah didapat menunjukkan bahwa membran komposit
dari selulosa bakteri dan serbuk bulu angsa mampu menjadi membran penghantar
proton dan memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai sel bahan
bakar.
Kata kunci: Membran komposit, serbuk bulu angsa, selulosa bakteri, sel bahan
bakar, polimer.