PENGARUH KONSENTRASI BENZOFENON-3 TERHADAP EFEKTIFITAS KRIM TABIR SURYA BERBAHAN AKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.), MINYAK ATSIRI RESIDU JERUK KALAMANSI (Citrus microcarpa) DAN BERBAHAN BAKU VCO (Virgin Coconut Oil)

Penelitian ini bertujuan untuk membuat krim tabir surya dengan penambahan
ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan minyak atsiri residu jeruk kalamansi
(Citrus microcarpa) serta melakukan karakterisasi dan penentuan nilai SPF (Sun
Protection Factor) dari krim tabir surya. Sediaan krim tabir surya dibuat dengan
mencampurkan fase minyak dan fase air, kemudian ditambahkan bahan aktif yaitu
campuran ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan minyak atsiri residu jeruk
kalamansi (Citrus microcarpa) dengan kadar ekstrak daun sirsak, kadar minyak
atsiri residu jeruk kalamansi dan variasi kadar benzofenon-3 1%, 1%, 1,5% (krim
dibuat dalam sediaan 200 g). Krim tabir surya tanpa bahan aktif memiliki tekstur
kental, berwarna putih dan berbau khas VCO. Sedangkan krim dengan bahan aktif
ekstrak daun sirsak, minyak atsiri residu jeruk kalamansi dan benzofenon-3
memiliki tekstur kurang kental dibandingkan dengan krim tanpa bahan aktif, krim
berwarna hijau dan berbau khas minyak atsiri residu jeruk kalamansi. Sedangkan
uji efektifitas ketujuh krim dilakukan secara in vitro menggunakan pelarut
isopropanol. Penentuaan nilai SPF dihitung menggunakan persamaan Mansur.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai SPF krim dengan bahan aktif
kombinasi 2,5 % ekstrak etanol daun sirsak, 1% minyak atsiri, 1,5% benzofenon-3
menghasilkan nilai SPF tertinggi yaitu 8,018474. nilai SPF tersebut menurt FDA
(Food and Drug Administration) sudah termasuk tipe proteksi minimal dengan
rentang nilai SPF 2-15. Semakin tinggi konsentarasi bahan aktif yang digunakan
dalam sediaan krim tabir surya maka semakin tinggi nilai SPF yang didapatkan.
Selain itu diperoleh sifat-sifat krim yang memenuhi syarat mutu krim tabir surya.
Kata kunci: Krim, Tabir Surya, dan SPF