ANALISIS KUALITAS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU PADA PUTUSAN NOMOR 3/G/2018/PTUN.BKL DAN PUTUSAN NOMOR 13/G/2020/PTUN.BKL

Mutu atau kualitas putusan yang dijatuhkan hakim dapat dilihat dari ratio decidendi
atau argumentasi hukum yang diberikan oleh hakim itu sendiri. Sebelum hakim
menjatuhkan amar putusan untuk menjawab tuntutan dari pihak penggugat, terlebih
dahulu hakim membuat dasar-dasar pertimbangan hukum berisi argumentasi atau
alasan hukum untuk sampai pada suatu putusan. Pasal 109 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menentukan bahwa salah
satu yang harus ada dalam suatu putusan hakim adalah alasan hukum yang menjadi
dasar putusan. Metode yang digunakan digunakan dalam penelitian ini ialah metode
penelitian hukum normatif, dalam penelitian ini data yang digunakan ialah data
primer dan data sekunder. Kemudian data dianalisis secara analisis kualitatif dengan
cara berfikir deduktif-induktif. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan
maka dapat disimpulkan bahwa (1) Penerapan apa yang harus dibuktikan (luas
pembuktian), beban pembuktian dan penilaian pembuktian tidak pernah terapkan di
Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu. (2) Berdasarkan hasil wawancara dan
analisa Putusan No. 13/G/2020/PTUN.BKL dan Putusan 3/G/2018/PTUN.BKL,
hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu tidak melakukan penilaian terhadap
terhadap semua alat bukti yang akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat
pertimbangan hukum dalam memutus perkara tersebut.
Kata Kunci : Putusan Hakim, Kualitas Putusan, Alat Bukti, Tata Usaha Negara