TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PENYIMPANAN PROTOKOL NOTARIS YANG DISIMPAN DALAM BENTUK ARSIP ELEKTRONIK TERKAIT CYBER NOTARY

Pengaruh teknologi berada pada kondisi yang kian masif menggeser aspek-aspek
konvensional pada hampir setiap sektor kehidupan, termasuk notaris telah sangat
menyadari dan memahami akan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai unsur
pendukung,dalam pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawabnya secara efektif dan
efisien, dimana salah satu indikator tersebut adalah munculnya apa yang disebut dengan
cyber notary.Kebutuhan akan pemanfaatan teknologi oleh notaris,tidak hanya diperlukan
pada urusan kewenangan mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara elektronik,
berada dalam kewenangan maupun tanggung jawab jabatan notaris, yang salah satunya
adalah mengenai penyimpanan protokol notaris secara elektronik, yang kemudian
berimplikasi pada pemeliharaan protokol notaris yang disimpan dalam bentuk elektronik
arsip. Penelitian ini difokuskan pada kedudukan hukum suatu protokol notaris yang
disimpan dalam bentuk elektronik arsip, dan tanggung jawab notaris dalam memelihara
protokol notaris yang disimpan dalam bentuk elektronik arsip, dengan menggunakan
metode penelitian hukum normatif yaitudengan pendekatan peraturan perundang�undanganserta digunakan pula peneltian yuridis empiris berupa wawancara. Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa Protokol notaris yang disimpan dalam bentuk
elektronik arsip memiliki kedudukan hukum sebagai back up data dalam perspektif
hukum administrasi, dan tidak dapat menjadi alat bukti dalam hukum pembuktian, hal
demikian karena protokol notaris adalah dokumen yang dapat diajukan sebagai sebagai
alat bukti, namun tetap harus memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat (4) huruf b, dan
Pasal 6 UUITE, dan Pasal 66 UUJN. Tanggung jawab notaris dalam memelihara
protokol notaris yang disimpan dalam bentuk elektronik arsip adalah berupa tanggung
jawab administratif, dan tanggung jawab keperdataan. Eksistensi tanggung jawab
administratif dan keperdataan dikarenakan isi protokol notaris elektronik adalah sama
dengan protokol asli, meskipun secara formil adalah dua bentuk yang berbeda, sehingga
berlaku sifat kerahasiaan terhadap segala sesuatu berkaitan dengan akta (Pasal 16 ayat (1)
huruf e UUJN), serta berlaku pula ketentuan Pasal 54 ayat (1) UUJN.
Kata kunci: Pemeliharaan Protokol Notaris yang disimpan dalam bentuk elektronik
arsip, cyber notary