PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT BEKULO MENURUT HUKUM ADAT REJANG DI DESA SUBAN AYAM KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

Indonesia dikenal dengan keragaman daerah dan etnisnya, namun semua
berbagi identitas sebagai orang Indonesia. Ini tercermin dalam konsep "Bhinneka
Tunggal Ika" yang berarti berbeda dalam daerah, etnis, dan budaya, namun masih
satu dalam identitas dasar sebagai orang Indonesia. Keragaman budaya dan tradisi
ini terus berkembang dan selalu berubah sebagai cerminan peradaban bangsa.
Salah satu kelompok etnis di Indonesia adalah masyarakat Rejang yang tinggal di
berbagai daerah di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini berfokus pada hukum adat
Rejang di Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang
Lebong. Masyarakat Rejang diyakini berasal dari Yunnan, Tiongkok Selatan, dan
bermigrasi ke Indonesia dengan budaya dan bahasa yang beragam. Masyarakat
Rejang memiliki sistem persaudaraan yang kompleks di mana keturunan
memainkan peran penting dalam mempertahankan garis keturunan mereka.
Penelitian ini akan mengeksplorasi warisan budaya masyarakat Rejang,
khususnya hukum adat mereka, yang telah dilestarikan dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Penyelesaian
Pelanggaran Adat Bekulo dilakukan secara musyawarah menurut Hukum Adat
Rejang. Penyelesaian pelanggaran adat Bekulo ini dihadiri oleh para keluarga
kedua belah pihak, Ketua Adat, Kepala Desa beserta tokoh-tokoh adat lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode yang secara langsung
mengarahkan pada keadaan dan pelaku, melaukan wawancara, dan dokumentasi,
untuk memperoleh informasi tentang hukum adat masyarakat Rejang. Temuan
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
dan pelestarian warisan budaya dan hukum adat masyarakat Rejang.
Kata Kunci : Hukum Adat Rejang, Aneka Budaya, Warisan Budaya