PEMENUHAN HAK KESEHATAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA TAHAP PENYIDIKAN DI BENGKULU TENGAH

Pentingnya pemenuhan hak kesehatan anak korban seksual baik secara
psikologi maupun fisik untuk membantu anak dalam proses peradilan. Dalam
sistem peradilan pidana di Indonesia, anak sebagai saksi harus memiliki
kemampuan mental yang memadai untuk memberikan kesaksian yang benar dan
akurat. Kemampuan ini akan mempengaruhi proses jalannya persidangan. Maka
dari itu, anak sebagai korban kekerasan seksual sangat memerlukan pemenuhan
hak kesehatan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemenuhan hak
kesehatan bagi anak korban kekerasan seksual di Bengkulu Tengah beserta faktor
penghambat dalam proses pemenuhan hak kesehatan bagi anak korban kekerasan
seksual. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian dari segi sifatnya adalah
deskriptif dengan pendekatan penelitian hukum empiris dan populasi terdiri dari
pihak yang berwenang yaitu Polres Bengkulu Tengah, DP3AP3KB, beserta Dinas
Sosial Bengkulu Tengah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
pemenuhan hak kesehatan anak korban kekerasan seksual di Bengkulu Tengah
berada pada tataran penyidikan yaitu berbentuk pendampingan oleh psikologis
guna melancarkan proses penyidikan mengingat anak korban kekerasan seksual
menderita trauma psikologis yang mendalam. Selain itu, hal yang menjadi faktor
penghambat dalam pemenuhan hak kesehatan anak korban kekerasan seksual
terbagi menjadi faktor substansi hukum yaitu tidak adanya SOP bagi DP3AP3KB
untuk menangani kasus kekerasan seksual. Dari faktor struktur ialah instansi yang
ada hanya berfokus pada pemulihan psikologis.
Kata kunci : Hak Kesehatan Anak, Kekerasan Seksual, Penyidikan