ANALISIS PENERAPAN PSAK 48 PENURUNAN NILAI ASET TETAP PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU

Aset tetap pada perusahaan merupakan salah satu sumber daya yang
sangat menunjang kegiatan operasional dari suatu perusahaan. Setiap aset tetap
pasti mengalami penurunan nilai yang dapat diakibatkan dari berbagai faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan PSAK 48
(2018) penurunan nilai aset tetap serta untuk mengetahui penyajian dan
pengungkapan penurunan nilai aset tetap pada PT Bank Pembangunan Daerah
Bengkulu. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan teori kegunaan-keputusan
(decision-usefulness theory). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai teknik
pengumpulan data. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder
dengan menggunakan jenis. Pada data primer yaitu hasil wawancara kepada staff
accounting dan divisi umum yang bertanggung jawab atas keuangan tahunan pada
PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan data sekunder berupa dokumen data
catatan atas laporan keuangan yang bersumber dari website PT Bank
Pembangunan Daerah Bengkulu. Metode analisis data dilakukan dengan teknik
analisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan
atau verifikasi data. Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan uji
credibility dengan teknik triangulasi sumber data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penurunan nilai
aset tetap yang dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu sudah sesuai
dengan PSAK 48 (2018) Penurunan nilai aset, hasil penelitian ini menunjukan
bahwa pada tahun 2019 dan tahun 2018 nilai buku untuk setiap aset tetap yang
dimiliki PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu didapatkan berdasarkan hasil
hitungan dari biaya perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan
aset tetap yang mengalami penyusutan. Sehingga dapat dilihat bahwa aset tetap yang mengalami penurunan nilai dari tahun 2019 ke tahun 2018 adalah kendaraan
dan peralatan. Dilihat dari hasil perhitungan, maka didapat nilai Kendaraan
sebesar Rp 158,522,249.00 atau 14% dan pada tahun 2018 Kendaraan memiliki
nilai sebesar Rp 1,276,240,281.00 kemudian pada tahun 2019 Kendaraan
mengalami penurunan menjadi Rp 1,117,718,032.00. Sedangkan untuk Peralatan
dimana pada tahun 2018 Peralatan memiliki nilai sebesar Rp 30,260,769,831.00
kemudian pada tahun 2019 menjadi Rp 28,973,788,713.00, dapat dikatakan
Peralatan mengalami penurunan sebesar Rp 1,286,981,118.00 atau 4%.