EVALUASI PROGRAM BPUM TERHADAP UMKM DENGAN ADANYA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN ARGAMAKMUR

Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor bisnis salah satunya adalah
pelaku UMKM. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah (2020) yang menggambarkan bahwa di Indonesia terdapat 28
juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak
Pandemi Virus Corona (COVID-19). Sehingga perlu suatu kebijakan dari
pemerintah untuk mengatasi masalah yang di hadapi para pelaku UMKM
agar teteap dapat menjalankan usaha di tengah pandemi COVID-19.
Program BPUM sebesar 2,4 juta rupiah dibagikan sama rata disemua
bidang usaha. Hal ini menjadi satu permasalahan karena bidang usaha yang
bervariasi tentu membutuhkan modal yang bervariasi pula. Berdasarkan mini
survey di Kecamatan Argamakmur, mereka mengatakan bahwa proses
pencairan tergolong lama dan kurang jelasnya pendaftaran dari dinas terkait.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Program Bantuan
Produktif Usaha Mikro (BPUM) terhadap mekanisme penerimaan dana,
produktifitas pelaku UMKM, dan modal usaha
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, evaluasi
program Bantuan Produktif Usaha Mikro di Kecamatan Argamakmur
memiliki 3 variabel, yaitu: mekanisme penerimaan dana, produktifitas, dan
modal usaha . Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan
skala likert dan alat analisis variabel menggunakan distribusi frequensi.
Hasil dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap program bantuan
produktif usaha mikro (BPUM) menunjukkan bahwa variabel mekanisme
pencairan dana termasuk dalam kategori/kriteria cukup sesuai dengan
persentase 3,2. Hasil evaluasi terhadap program bantuan produktif usaha
mikro dari variabel produktifitas termasuk dalam kategori/kriteria cukup
sesuai dengan persentase 3,1. Untuk variabel modal usaha termasuk dalam
kategori/kriteria sesuai dengan persentase 3,8. Temuan ini memberikan
implikasi untuk mengevaluasi program bantuan produktif usaha mikro.