ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BEI SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID 19 TAHUN 2019-2020

Pandemi Covid 19 saat ini, membuat kegiatan sehari-hari masyarakat berubah
karena adanya beberapa protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Sektor
pariwisata di Indonesia terancam, hal ini membuat setiap perusahaan melakukan strategi,
agar dapat melanjutkan usaha perusahaan dan bertahan dalam kondisi seperti saat ini.
Kinerja keuangan merupakan suatu prestasi kerja yang telah dicapai oleh
perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu yang ada pada laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan (Sudarwati, 2012). Dari hasil analisis rasio keuangan
untuk menilai kinerja keuangan, akan diketahui posisi keuangan perusahaan. Maka
pemilik dan manajemen perusahaan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang
harus dilakukan ke depan (Kasmir, 2016).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan sebelum
dan pada saat pandemi Covid 19 tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel. Analisis data menggunakan
rasio profitabilitas berdasarkan return on assets ratio dan return on equity ratio, rasio
likuiditas berdasarkan current ratio dan quick ratio. Aktivitas berdasarkan fixed assets
turnover dan total assets turnover. Rasio leverage berdasarkan debt to assets ratio dan
debt to equity ratio.
Hasi penelitian rata-rata 17 perusahaan sub sektor hotel, restoran dan pariwisata
yang terdaftar di BEI dengan menggunakan analisis rasio keuangan jika ditelusuri lebih
jauh dari sisi rasio profitabilitas tahun 2019-2020 menunjukkan hasil yang sama berada di
bawah standar industri. Rasio likuiditas tahun 2019-2020 tidak menunjukkan hasil yang
sama, dimana tahun 2019 perusahaan berada di atas standar industri sementara tahun
2020 di bawah standar industri. Rasio aktivitas tahun 2019-2020 menunjukkan hasil yang
sama bahwa rata-ratanya berada di bawah standar industri. Rasio leverage tahun 2019-
2020 menunjukkan hasil yang sama nilai rata-ratanya berada di bawah standar industri.
Disarankan agar perusahaan lebih efektif, efisien serta ekonomis dalam menjalankan
aktivitas dan operasinya untuk lebih memperhatikan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi tidak baiknya kinerja keuangan karena dampak dari adanya pandemi
Covid-19.