DEKOMPOSISI GAMBUT YANG DIAPLIKASI DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI EXCELZYME TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH

Lahan gambut merupakan lahan marginal karena bahan organik yang berasal dari
tanaman mengandung lignin yang tinggi, sehingga sulit untuk digunakan di bidang
pertanian. Lignin merupakan polimer organik alami yang tersebar luas dan tidak larut
dalam air. Kandungan lignin dalam bahan organik tanah dan heterogenitasnya
mempengaruhi komposisi humus tanah. Excelzyme perombak bahan organik merupakan
aktivitas kimiawi yang sengaja diberikan untuk mempercepat proses dekomposisi dan
meningkatkan kualitas gambut. Proses dekomposisi gambut di alam yang dilakukan oleh
mikroorganisme berjalan lambat, dengan bantuan excelzym proses dekomposisi
diharapkan dapat berlangsung lebih cepat.
Penelitian ini dilakukan pada lahan gambut seluas 25x50 meter dan dilaksanakan
selama 4 bulan terhitung dari bulan September hingga Desember 2021 di Zona Pertanian
Terpadu Universitas Bengkulu dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
Excelzyme berbagai konsentrasi terhadap dekomposisi tanah gambut serta sifat kimia
tanah. Faktor cuaca yang hujan terus menerus menyebabkan penelitian ini mengalami
beberapa kendala yaitu lahan penelitian beberapa kali terendam banjir sedangkan lahan
penelitian tersebut tidak memiliki saluran drainase yang baik sehingga genangan air hujan
tidak dapat dikendalikan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) dengan perlakuan 4 konsentrasi Excelzyme yaitu 0 %; 5%; 7,5% dan 10% yang
diencerkan menjadi 20 liter larutan. Pemberian Excelzyme dilakukan sebanyak 4 kali
dengan selang waktu 2 minggu. Excelzyme yang diberikan sebanyak ¼ dosis tiap aplikasi
sesuai dengan perlakuan, dan semua perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsentrasi Excelzyme 10% menyebabkan kadar lignin, selulosa,
hemiselulosa, C-organik dan KTK terendah, serta pH, N-total, P2O5, dan K2O tertinggi.
Penurunan kadar lignin, selulosa, hemiselulosa, C-Organik dan KTK terdapat pada
pengamatan 12 minggu setelah inkubasi pada kedalaman 0-15 cm yang berturut-turut
33,39%; 8,16%; 1,28%; 14,35% dan 27,48 me/100g serta peningkatan pH, N-total, P2O5,
dan K2O tertinggi terdapat pada pengamatan 12 minggu setelah inkubasi pada kedalaman
0-15 cm yang berturut-turut 4,21; 0,64% 10,21 ppm dan 0,42 me/100g.