CEO OVERCONFIDENCE, PERAN DIVERSITAS TOP MANAGEMENT TEAM DALAM MEMENGARUHI PENGAMBILAN RISIKO BANK DI INDONESIA CEO OVERCONFIDENCE, THE ROLE OF DIVERSITY TOP MANAGEMENT TEAM IN AFFECTING BANK RISK TAKING IN INDONESIA

Altin, Darus and Ridwan, Nurazi and Fitri, Santi and Syaiful, Anwar (2021) CEO OVERCONFIDENCE, PERAN DIVERSITAS TOP MANAGEMENT TEAM DALAM MEMENGARUHI PENGAMBILAN RISIKO BANK DI INDONESIA CEO OVERCONFIDENCE, THE ROLE OF DIVERSITY TOP MANAGEMENT TEAM IN AFFECTING BANK RISK TAKING IN INDONESIA. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Disertasi Darus Altin.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (12MB)

Abstract

Sektor perbankan akan selalu dihadapkan pada keputusan pengambilan risiko
dalam pengelolaan risikonya. Studi tentang efek CEO overconfidence terhadap
pengambilan risiko melalui pemoderasi diversitas dewan direksi (board_diversity)
ini mungkin pertama kali dilakukan pada sektor perbankan di Indonesia.
Penelitian ini juga berkontribusi secara metodologi dalam pengembangan alat
pengukuran indek diversitas. Dalam disertasi ini pengukuran indeks diversitas
dewan direksi diukur dengan cara mengembangkan indeks diversitas dari Bernile,
Bhagwat, dan Yonker (2018) yang selanjutnya dihitung nilai standardize dari
board diversity index berdasarkan penelitian Michelon, Pilonato dan Ricerri et al.,
(2015) dan Beretta & Bozzolan, (2004). Selanjutnya penelitian ini berkontribusi
terhadap teori atribusi (attribution theory) self-serving bias theory (Miller dan
Ross, 1975). Dalam teori atribusi (attribution theory) menjelaskan bahwa
seseorang dalam mencapai kesuksesan cenderung menghubungkan dengan hasil
yang lebih baik. Kesuksesan dikaitkan dengan faktor dari individu itu sendiri
ketika ada evaluasi positif terhadap kinerja pekerjaan, namun akan dikaitkan
dengan faktor dari luar individu tersebut jika ada adalah evaluasi negatif dari
rendahnya keberhasilan suatu pekerjaan. Bentuk pengembangan dari Attribution
Theory: Self-Serving Biases dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara mengkaji
lebih lanjut efek dari CEO overconfidence terhadap pengambilan risiko bank yang
dimoderatori diversitas dewan direksi sebagai salah satu sparing partner untuk
penyeimbang dari keputusan CEO dalam mengambil risiko bank. Tujuan
Penelitian ini bermaksud membuktikan efek CEO Overconfidence dan diversitas
dewan direksi terhadap pengambilan risiko bank-bank di Indonesia.
Sampel yang digunakan pada disertasi sebanyak 53 bank umum di
Indonesia, yang selanjutnya diklasifikasikan menurut pengelompokan Bank
Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) yang terbagi atas 6 bank kategori
BUKU 1, 25 bank kategori BUKU 2, 16 bank kategori BUKU 3 dan 6 bank
kategori BUKU 4. Pengelompokan bank yang termasuk BUKU 1, BUKU 2,
BUKU 3 dan BUKU dilakukan dengan cara menghitung besaran modal inti bank
pada tahun terakhir penelitian (tahun 2018). Perhitungan modal inti bank dihitung
viii
ix
berdasarkan definisi sampel penelitian ini (POJK Nomor 6/POJK.03/2016, 2016).
Jumlah pengamatan sebanyak 1007 observasi dari tahun 2000-2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CEO Overconfidence
berpengaruh positif terhadap pengambilan risiko bank di Indonesia, secara
spesifik berpengaruh terhadap NIM bank klasifikasi BUKU 2, BUKU 3 dan
BUKU 4; terhadap BOPO di BUKU 1, BUKU 2 dan BUKU 3; dan terhadap LDR
di BUKU 1 dan BUKU 2. Board_diversity juga berpengaruh positif terhadap
pengambilan risiko bank di Indonesia, secara spefisik terhadap NPLLOAN di
BUKU 2; NIM di BUKU 2, BUKU 3 dan BUKU 4; BOPO di BUKU 2 dan
BOPO di BUKU 3; dan LDR di BUKU 1. Dalam penelitian ini juga ditemukan
bahwa peran dari board_diversity untuk memoderasi pengaruh dari CEO
Overconfidence terhadap risiko bank memiliki temuan yang bervariasi tergantung
dengan jenis risiko dan klasifikasi tiap-tiap bank di keempat BUKU tersebut.
Board_diversity sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap risiko
pasar di bank klasifikasi BUKU 4 dan risiko likuditas bank di BUKU 1 dan
BUKU 2 dan memperkuat pengaruh dari CEO Overconfidence terhadap kedua
jenis risiko tersebut. Ini berarti, dengan adanya keragaman dewan direksi maka
semakin memperkuat kepercayan diri CEO dalam pengambilan risiko pasar dan
risiko likuditas bank di ketiga BUKU tersebut. Hasil dari penelitian ini dikaikan
dengan Goal-Setting Theory bahwa dalam penetapan tujuan berupa pengambilan
risiko/risk taking oleh CEO tentunya CEO berharap mendapatkan kesuksesan.
Semakin sukses CEO dalam pengambilan risiko bank maka akan menjadikan
CEO overconfidence. CEO yang overconfidence cenderung lebih berani dalam
pengambilan risiko bank. Ini ditunjukkan dari kecenderungan CEO
Overconfidence yang lebih berani dalam mengambil risiko bank di Indonesia
dibandingkan CEO yang non overconfidence. Selain itu, jika hasil penelitian ini
dikatikan dengan upper echelon theory yang menekankan bahwa outcome suatu
organisasi dipengaruhi oleh karakteristik pimpinan. Karakteristik pimpinan yang
ditinjau dari aspek diversitas dewan direksi berdampak positif terhadap
pengambilan risiko bank. Semakin beragamnya dewan direksi akan berpengaruh
positif terhadap pengambilan risiko bank. Ini dibuktikan dari temuan yang
menunjukkan bahwa diversitas dewan direksi berpengaruh positif signifikan
terhadap pengambilan risiko bank di Indonesia.
Implikasi penelitian ini secara teoritis dapat membuktikan salah satu bias
keprilakuan yakni overconfidence dalam memengaruhi pengambilan risiko.
Pertama, teori overconfidence memprediksikan bahwa perilaku CEO
overconfidence cenderung lebih kuat dalam pengambilan risiko. Dari prediksi
teori overconfidence tersebut, dapat dibuktikan bahwa CEO Overconfidence
berpengaruh positif dalam pengambilan risiko bank. Kedua, dapat dibuktikan
bahwa adanya keragaman pada setiap individu yang berbeda dari aspek demografi
dan kognisinya memberikan dampak positif bagi sebuah keputusan. Ini
terkonfirmasi dari temuan bahwa diversitas dewan direksi dapat memberikan
pengaruh positif bagi pengambilan resiko bank-bank di Indonesia. Secara praktik,
penelitian ini berkontribusi praktik bagi Top Management bagaimana
meningkatkan kualitas keputusan pengambilan risiko bank dengan pertimbangan
bias overconfidence seorang CEO dan keberagaman demografi dan kognitif yang
dimiliki individu-individu dalam susunan dewan direksi. Penelitian ini
menemukan bahwa kecenderungan yang kuat dari CEO yang overconfidence
lebih berani dalam pengambilan risiko dan pentingnya peran dari dewan direksi
yang memiliki keragaman akan menentukan kualitas pengambilan risiko bank.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang penting untuk
pengembangan model risk taking behaviour perbankan di Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 09 Aug 2024 09:24
Last Modified: 09 Aug 2024 09:24
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/19803

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200