ANALISIS KERAGAMAN KEPADATAN DAN TATA AIR TANAH DI BAWAH TIGA JENIS VEGETASI PADA KEDALAMAN BERBEDA

Konversi hutan menjadi lahan perkebunan mengakibatkan penurunan kualitas
tanah. Penurunan kualitas tanah tersebut mengakibatkan terjadinya kepadatan dan
terganggunya tata air tanah. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan rata-rata
beberapa variabel kepadatan dan tata air tanah pada jenis vegetasi dan kedalaman berbeda.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2021 hingga Juni 2021 di lokasi
perkebunan kelapa sawit dan karet serta lahan belukar Desa Talang Tengah I. Selanjutnya
penelitian ini menggunakan sampel tanah utuh dan tanah terganggu yang dianalisis di
Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Terdapat dua faktor
yang digunakan pada penelitian ini yakni vegetasi dan kedalaman tanah serta dirancang
dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tutupan vegetasi dan kedalaman
tanah memberikan pengaruh terhadap kondisi kepadatan dan tata air tanah. Vegetasi kelapa
sawit memiliki nilai rata-rata kepadatan tanah yang lebih tinggi serta kadar air dan
porositas yang paling rendah dibandingkan dengan vegetasi karet maupun belukar.
Sementara pada kedalaman 30 cm nilai rata-rata kepadatan tanah memiliki nilai yang lebih
tinggi, namun kadar air dan porositas paling rendah dibandingkan dengan kedalaman tanah
lainnya. Faktor vegetasi dan kedalaman tanah memiliki interaksi pada resistensi penetrasi
dan permeabilitas tanah sementara masing-masing faktor tunggal berpengaruh nyata
terhadap berat volume, porositas, dan kadar air aktual.