ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL HOME INDUSTRY KOPI INDONESIA MAKMUR DI DESA DUSUN BARU BENGKULU TENGAH

Pembuatan kopi bubuk biasanya masih dilakukan secara tradisional dengan alat�alat yang sederhana dan bahkan ada yang merakit sendiri alatnya. Meskipun masih
tergolong sederhana tetapi penjualan kopi bubuk bisa sampai keluar provinsi bahkan luar
pulau. Aspek-aspek produksi di antara lain aspek teknis dan finansial yang memberikan
pengaruh terhadap proses produksi dan berdampak terhadap kelangsungan industri harus
diperhatikan.
Belum adanya kondisi teknis yang layak dalam pengolahan kopi bubuk seperti
penanganan bahan baku, teknis pengolahan dan alat produksi yang masih tergolong
tradisional, dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap kelangsungan industri. Belum
didapatkannya kondisi finansial pada home industry yang membandingkan antara biaya
dan manfaat yang diperoleh, maka perlu dilakukan analisis teknis dan finansial pada home
industry Kopi Indonesia Makmur untuk mengetahui apakah suatu industri masih mampu
berkembang dan memberikan keuntungan dalam berbagai kondisi yang ada.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus di home industry Kopi
Indonesia Makmur Di Desa Dusun Baru, Kecamatan Karang Tinggi, Bengkulu Tengah
milik Bapak Anum Irawan. Hasil penelitian menunjukkan persedian bahan baku pada
industri ini sudah terpenuhi dan penanganan dari pengepul sampai penyimpanan sudah
dilakukan dengan baik, untuk sampai pada tahap proses produksi. Peralatan yang
digunakan sebagian besar dibuat oleh pemilik usaha sehingga sudah tepat sesuai kebutuhan
produksi kemudian proses produksi sudah terstruktur dengan baik dan kopi bubuk yang
dihasilkan menghasilkan kopi bubuk dengan cita rasa yang pahit dan beraroma smoky.
Sumber daya manusia atau karyawan pada industri ini kurang efesien karena
memperkerjakan keluarga, dan yang terakhir tata letak fasilitas pola aliran yag dipakai
adalah pola aliran tak tentu. Analisis finansial yang menunjukkan bahwa industri rumah
tangga ini layak untuk diusahakan, dimana didapatkan nilai RoI yang rasio yang tinggi dan
nilai BEP multi produk yang didapat lebih rendah dari dari nilai penjualan.