PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MORALITAS INDIVIDU DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh
kompetensi SDM, moralitas individu dan kecerdasan emosional terhadap
kecurangan akuntansi desa di kecamatan Panang Enim, Tanjung Agung, Lawang
Kidul, Muara Enim dan Ujan Mas kabupaten Muara Enim. Teknik pengambil
sampel dengan metode convienence sampling. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan
kuesioner yang disebar langsung kepada responden yaitu kaur keuangan dari 49
desa di kecamatan Panang Enim, Tanjung Agung, Lawang Kidul, Muara Enim
dan Ujan Mas kabupaten Muara Enim. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dan data diolah dengan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi SDM tidak
berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi, moralitas individu berpengaruh
negatif terhadap kecurangan akuntansi, dan kecerdasan emosional berpengaruh
negatif terhadap kecurangan akuntansi.
Implikasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini mendukung fraud
hexagon dibuktikan dengan moralitas individu dan kecerdasan emosional
berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi dan penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi untuk menambah pengetahuan, wawasan serta
bahan informasi untuk meminimalisir kecurangan akuntansi.
Keterbatasan penelitian ini yaitu, hanya mengukur beberapa variabel dari
fraud hexagon dan belum mengukur indikator terbaru seperti ego, kolusi dan
capability yang diduga juga mempengaruhi kecurangan akuntansi dipemerintah
desa dan dalam proses pengambilan data, tanggapan yang diberikan responden
dalam mengisi kuisioner tidak menunjukan pendapat sebenarnya. Hal ini
dikarenakan kadang adanya perbedaan pemikiran dan pemahaman tiap responden,
maupun faktor kejujuran dalam menjawab setiap penyataan. Penelitian
selanjutnya diharapkan, bisa memperluas populasi agar hasil yang didapat bisa
generalisasi secara luas dan diharapkan bisa menambahkan indikator lain seperti
ego, kolusi, capability yang diduga dapat mempengaruhi fraud untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan menggunakan metode campuran
dengan menyebarkan kuisioner kepada aparatur desa dan melakukan wawancara
kepada pihak lain yang memiliki pemahaman tentang pengelolahan keuangan
desa. Hal ini agar memungkinkan untuk melihat perspektif yang lebih luas
mengenai kecurangan akuntansi.