ANALISIS FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR MINYAK BUMI DAN GAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2021 (PENERAPAN MODEL ALTMAN Z-SCORE)

Financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami
kesulitan keuangan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Financial
distress mengindikasikan bahwa kondisi keuangan suatu perusahaan dalam
keadaan tidak sehat dan merupakan penyebab utama kebangkrutan perusahaan.
Ada banyak pihak yang dapat dirugikan jika perusahaan mengalami financial
distress, untuk itulah analisis financial distress sangatlah penting bagi perusahaan
untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan, sehingga bisa melakukan perbaikan
perbaikan dan perencanaan agar resiko kebangkrutan dapat dihilangkan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui financial distress perusahaan
pertambangan sub sektor Minyak Bumi dan Gas yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk
menjelaskan keadaan masing-masing kelompok perusahaan pertambangan sub
sektor minyak bumi dan gas yang mengalami financial distress dan yang tidak
mengalami financial distress, data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu
data yang diambil melalui website www.idx.co.id dan website masing- masing
perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Minyak Bumi dan Gas
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling
yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 8 perusahaan dari 18 perusahaan pertambangan sub sektor
minyak bumi dan gas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian. Analisis data menggunakan metode Altman Z-score merupakan salah
satu model analisis multivariate yang berguna untuk memprediksi financial
distress perusahaan dengan tingkat akurasi yang akurat. Dalam analisis model
Altman Z-Score untuk penelitian ini, digunakan Net Working Capital to Total
Assets (NWCTA), Retained Earning to Total Assets (RETA), Earning Before
Interest and Tax to Total Assets (EBITTA), Book Value of Equity to Total Liability
(MEVBDV), dan Sales to Total Assets (STA). Kelima determinan tersebut diduga
bisa membuat prediksi apakah kondisi perusahaan minyak bumi dan gas akan
tetap dalam kategori sehat, grey area, atau dalam kondisi bangkrut pada periode
tahun 2017– 2021.
v
Dalam penelitian ini menggunakan Excel untuk mengolah data.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 perusahaan yang
berpotensi bangkrut yaitu PT. Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Medco Energi
Internasional Tbk, PT Surya Esa Perkasa Tbk, PT Astrindo Nusantara
Infrastruktur Tbk, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Disamping itu terdapat 2
perusahaan di grey area yaitu PT Elnusa Tbk and PT AKR Corporindo Tbk. Dan
terdapat 1 perusahaan dikategorikan sehat yaitu PT. Rukun Raharja Tbk. Saran
yang dapat disampaikan pada perusahaan Minyak Bumi dan Gas adalah dapat
mengambil langkah-langkah yang dirasa tepat untuk mengatasi kondisi keuangan
perusahaan yang bermasalah, seperti lebih memperhatikan pengelolaan aset yang
dimiliki serta menekan hutang perusahaan seminimal mungkin.