Analisis Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Kasus Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

Pelaksanaan anggaran adalah tahap di mana sumber daya
digunakan untuk melaksanakan kebijakan anggaran. Persoalan anggaran
masih terus berulang. Dari segi pelaksanaan, tidak sesuai dengan
jadwal/rencana sehingga perlu dilakukannya perubahan dari traditional
budgeting ke performance budgeting. Anggaran berbasisis kinerja
dirancang untuk menciptakan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas
dalam pemanfaatan anggaran belanja publik dengan output dan outcome
yang jelas sesuai dengan prioritas nasional. Adanya penyebaran wabah
Covid-19 yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun drastis, maka
dalam penanggulanganya itu diperlukan analisis dalam anggaran
kinerjanya agar alokasi dana yang digunakan dapat digunakan secara
efektif dan efisien.
Penyaluran dana bantuan langsung tunai BLT dana desa ini
diberikan langsung kepada masyarakat merupakan alokasi dari dana
desa yang d imanfaatkan untuk membantu masyarakat yang
terdampak covid-19. Berdasarkan data yang didapatkan di Kabupaten
Bengkulu Tengah tepatnya di Kecamatan Pondok Kubang BLT dan
desa ini mulai disalurkan pada Maret 2022, tentunya keterlambatan
penyaluran menjadi pertanyaan besar dikalangan masyarakat.Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan
program bantuan langsung tunai dana desa di Kecamatan Pondok
Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah sesuai dengan anggaran berbasis
kinerja yang menekankan anggaran dibuat untuk menciptakan efisiensi,
efektivitas dengan output dan outcome yang jelas sesuai dengan prioritas
nasional.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, Pada penelitian
ini metode pengumpulan data menggunakan beberapa metode diantaranya
yaitu observasi, wawancara dengan 15 informan yang terdiri dari kepala
desa, BPD desa, dan masyarakat penerimaan BLT dan dokumentasi.
Metode yang digunakan dalam menganalisis efektifitas dan efisiensi
penyaluran bantuan langsung tunai dana desa ialah dengan
menganalisis hasil wawancara mendalam terhadap informan penelitian
yang terdiri dari informan internal.
Hasil penelitian di atas, efektif atau tidaknya pelaksanaan Bantuan
Langsung Tunai (BLT) Dana Desa diukur melalui 6 (enam) aspek, yaitu:
pemahaman program, tercapainya tujuan, tepat waktu, tepat sasaran, perubahan
nyata, dan ketepatan biaya. Hasil penelitian diperoleh bahwa ketiga desa, yaitu
desa Taba Jambu, Tanjung Terdana, dan Dusun Baru dalam pelaksanaan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada masyarakat desa sudah
memenuhi dan memadai sebagaimana yang diatur oleh Peraturan Pemerintah
yang mana minimal pegalokasian dana desa yaitu 40%, untuk itu masing-masing
desa sudah melewatinya dengan masing-masing sumbangan 48%, 41%, dan
52%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Taba Jambu, Tanjung
terdana, dan Desa Dusun Baru efektivitas dan efisiensi di ketiga desa tersebut
sudah tercapai. Hal ini ditunjukkan bahwa pelaksanaan program Bantuan
Langsung Tunai (BLT) dana desa di desa Taba Jambu, Tanjung Terdana, dan
Dusun baru sudah sesuai dengan anggaran berbasis kinerja yang menekankan
anggaran harus dibuat seefektif dan seefisien mungkin agar sesuai dengan
standar nasional pada pemerintah desa.