PERSEPSI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DI KOTA BENGKULU

Program KOTAKU yang dilaksanakan di Kota Bengkulu mengambil 8 indikator
keberhasilan program, sehingga dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan
sanitasi menggunakan strategi pemberdayaan dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Partisipasi masyarakat yang merupakan indikator dari keberhasilan program
pembangunan disinyalir dapat memberikan manfaat untuk masyarakat di Kota
Bengulu khususnya di aspek kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi
masyarakat dalam implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kota
Bengkulu
Jenis penelitian analisis deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menggambaran dan mengurakan tentang sifat – sifat dari suatu keadaan dengan
menyimpulkan data, menganalisa data, menganalisa data tersebut dengan analisis
deskriptif. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif. Penelitian
kuantitatif lebih berorientasi pada aktivitas yang dilakukan secara terus menerus
selama penelitian berlangsung. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sosialisasi program Kotaku di Kota
Bengkulu sudah berjalan dengan baik. Masyarakat sudah mengetahui keberdaan
program Kotaku, sehingga memiliki keterlibatan yang tinggi pada setiap tahapannya;
(2) Pelaksanaan program Kotaku di Kota Bengkulu sudah berjalan dengan sangat
baik. Masyarakat sudah melaksanakan program kerja yang diusulkannya melalui
program Kotaku, sehingga memiliki keterlibatan yang tinggi pada pelaskanaan
kegiatan; dan (3) Manfaat program Kotaku di Kota Bengkulu sudah berjalan dengan
sangat baik. Masyarakat menilai bahwa insfrastruktur yang dibangun melalui
program Kotaku sesuai dengan kebutuhan dan kenginan masyarakat, sehingga
memiliki manfaat sangat penting bagi masyarakat selaku penggunan dan pemanfaat
program.
Sebagai akhir dari uraian persepsi masyarakat terhadap implementasi Program
Kotaku di Kota Bengkulu, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai sumber
pemikiran yakni: (1) Pelibatan masyarakat dan tokoh masyarakat dalam proses
Pembangunan harus lebih ditingkatkan dalam setiap proses Pembangunan, mulai dari
tahap sosialisasi hingga evaluasi (manfaat) program dan pemeliharaan produk
ix
program serta (2) Pelibatan masyarakat sebagai Upaya merespon opini yang menjadi
kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga merupakan aspek yang wajib harus
ada dalam kegiatan Pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat.
Keterbatasan yang ada pada penelitian ini adalah pada penelitian tidak menguji
faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat implementasi program
Kotaku. Berkenaan dengan keterbatasan penelitian tersebut, maka untuk penelitian
selanjutnya dapat menambahkan dan menguji faktor-faktor yang dapat mendukung
dan menghambat implementasi program Kotaku