PENGARUH 4 TARAF CEKAMAN SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL 5 VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura yang sering dijadikan sebagai bumbu dapur, dijual dalam bentuk olahan
seperti ekstrak bawang merah, bubuk, bawang goreng dan obat herbal. Produksi bawang
merah mengalami fluktuasi, sehingga perlu adanya pengembangan tanaman bawang merah
melalui penanaman di lahan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interaksi
faktor perlakuan cekaman salinitas dan varietas bawang merah terhadap pertumbuhan dan
hasilnya, batas toleransi cekaman salinitas, dan menentukan varietas bawang merah yang
toleran terhadap cekaman salinitas.
Penelitian dilaksanakan bulan Januari – Maret 2023 yang bertempat di Rumah
Kawat Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu yang berada di
Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor
pertama, cekaman salinitas dengan 4 taraf konsentrasi larutan NaCl: 0 ppm, 4.000 ppm,
8.000 ppm, dan 12.000 ppm. Faktor kedua varietas bawang merah yang terdiri dari 5
varietas yaitu: Varietas Maja Cipanas, Bima Brebes, Biru Lancor, Solok, dan Batu Ijo.
Berdasarkan hasil penelitian interaksi antara 4 taraf cekaman salinitas dan 5
varietas bawang merah berinteraksi pada variabel pengamatan jumlah anakan, jumlah
umbi, berat segar tanaman, dan berat askip. Batas toleransi taraf cekaman salinitas adalah
pada konsentrasi 4.000 ppm, tanaman bawang merah masih dapat berkembang dengan
baik. Kemampuan tanaman untuk melakukan pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun
dan umbi, serta tingkat kehijauan yang tidak berbeda nyata dengan kontrol. Varietas Batu
Ijo merupakan varietas yang cukup toleran, menghasilkan tinggi tanaman, tingkat
kehijauan daun, diameter umbi, berat segar tanaman, dan berat askip yang tertinggi
dibanding varietas lainnya.