PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URIN KELINCI DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL BAWANG MERAH

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu komoditi yang bernilai
tinggi di Indonesia digunakan sebagai bahan masakan oleh masyarakat Indonesia sehari –
hari. Namun, luas panen bawang merah di Sumatera Selatan masih tergolong rendah jika
dibdaningkan dengan Jambi dan Sumatera Barat. Sehingga, usaha yang dilakukan guna
meningkatkan produksi bawang merah adalah memperbaiki teknis budidaya salah satunya
dengan pemberian pupuk yang tepat, yaitu pupuk organik. Karena saat ini sebagian besar
petani masih bergantung pada pupuk anorganik apabila dilakukan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif pada tanah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan interaksi terbaik antara
konsentrasi POC urin kelinci dan dosis pupuk kompos terbaik, menentukan konsentrasi POC
urin kelinci terbaik dan menentukan dosis pupuk kompos terbaik terhadap pertumbuhan dan
komponen hasil bawang merah. Menggunakan RAKL dua faktor perlakuan, faktor pertama
yakni POC urin kelinci dengan 5 taraf konsentrasi diantaranya: U0= 0 mL.L-1
, U1 =30 mL.L-
1
, U2 = 60 mL.L-1
, U3 = 90 mL.L-1
, dan U4 = 120 mL.L-
-1
. dan faktor kedua adalah pupuk
kompos dengan 4 dosis, diantaranya: P0 = 0 ton.ha-1
, P1 = 2,5 ton.ha-1
, P2 = 5 ton.ha-1
, dan P3
= 7,5 ton.ha-1
.
Interaksi POC urin kelinci dan pupuk kompos menunjukkan pengaruh tidak nyata
terhadap semua variabel pengamatan. Namun, perlakuan tunggal POC urin kelinci pada
konsentrasi 90 mL.L-1 menunjukkan pengaruh nyata pada variabel jumlah umbi dan
diameter umbi. Walaupun faktor tunggal pupuk kompos menunjukkan perbedaan tidak
nyata, dosis pupuk kompos terbaik adalah 0 ton.ha-1
dengan kondisi lahan yang sudah
diberikan pupuk dasar sebelumnya.