PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF DISCLOSURE TERHADAP PENINGKATAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUSSALAM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh layanan konseling
kelompok dengan teknik self dislosure terhadap peningkatan subjective well-being
pada remaja putri di pondok pesantren Miftahussalam. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh remaja putri Pondok Pesantren Miftahussalam kelas
XI A yang berjumlah 20 orang dan sampel pada penelitian ini berjumlah 8 orang
remaja putri. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data
didapatkan dari skala subjective well-being dengan skala Likert. Hasil perhitungan
rata-rata skor subjective well-being remaja putri sebelum diberikan layanan
konseling kelompok adalah 91,1 dan mengalami peningkatan setelah diberikan
layanan konseling kelompok dengan skor rata-rata 117,1. Berdasarkan Hasil uji
hipotesis dengan uji t = -7.080 dapat disimpulkan adanya perbedaan antara
subjective well-being sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Artinya terdapat
pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik self disclosure terhadap
peningkatkan subjective well-being pada remaja putri di Pondok Pesantren
Miftahussalam yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Saran untuk peneliti
selanjutnya agar dapat menggunakan layanan dan teknik bimbingan konseling yang
berbeda untuk membantu meningkatkan subjective well-being.
Kata kunci : subjective well-being, self disclosure, layanan konseling kelompok