PEMBAGIAN WARISAN DALAM KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) MENURUT SISTEM HUKUM ADAT SERAWAI DENGAN SISTEM HUKUM ISLAM DI KOTA BENGKULU

ABU, HASAN and Sirman, Dahwal and Andry, Harijanto (2017) PEMBAGIAN WARISAN DALAM KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) MENURUT SISTEM HUKUM ADAT SERAWAI DENGAN SISTEM HUKUM ISLAM DI KOTA BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
THESIS ABU 2017.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Adapun latar belakang permasalahan pada tesis ini, bahwa mayoritas
masyarakat Serawai beragama Islam, tetapi dalam hal pembagian waris mereka
tidak menerapkan ketentuan pembagian waris dalam Islam. Rumusan masalah
penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana pembagian waris menurut sistem hukum adat
Serawai dan sistem hukum Islam terhadap keluarga inti di Kota Bengkulu. (2)
Bagaimana komparasi pembagian warisan terhadap keluarga inti menurut sistem
hukum adat Serawai dengan pembagian warisan menurut sistem hukum Islam di
Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memberikan gambaran dan
penjelasan tentang pembagian waris menurut sistem hukum adat Serawai dengan
sistem hukum Islam terhadap keluarga inti (Nuclear family) di Kota Bengkulu (2)
untuk mengetahui persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Berdasarkan
jenisnya penelitian ini merupakan penelitian yang dikategorikan bersifat deskriptif
empiris, penelitian yang bersifat deskriptif adalah dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran tentang persamaan dan perbedaan pembagian warisan keluarga inti
menurut sistem hukum adat Serawai dengan sistem hukum Islam di Kota
Bengkulu. Hasil penelitian tentang sistem pembagian waris adat Serawai dan
Hukum Islam yaitu : Sistem pembagian waris terhadap keluarga inti pada
masyarakat Suku Serawai berdasarkan pada : (1) bentuk perkawinan, apakah
memakai bentuk semendo terambil anak, berjujuran/ beleket, atau bentuk
semendo rajo-rajo/ merdeko. Jika memakai semendo terambil anak berarti suami
tidak mendapat warisan, hanya mendapat pemberian dari isteri jika isteri ada
berwasiat, sedangkan pada anak dan isteri mendapat harta warisan. Jika memakai
semendo berjujur/ beleket berarti isteri tidak mendapat harta warisan hanya
mendapat pemberian dari suami jika ada wasiat dari suami. Bagian waris pada
suami dan anak berdasarkan musyawarah dan mufakat ahli waris (orang tua
suami, suami dan anak-anaknya). Jika memakai semendo rajo-rajo/ merdeko,
berarti semua keluarga inti mendapat harta warisan berdasarkan musyawarah dan
mufakat ahli waris. Sedangkan dalam sistem Hukum Islam, sudah ada ketentuan
bagian masing-masing ahli waris keluarga inti, dan pembagian harta warisnya
berdasarkan pada sistem menghitung Asal Masalahnya (Kelipatan Persekutuan
Terkecil/ KPK) dan dengan sistem perbandingan. (2) komparatif keduanya, yaitu
sama-sama memakai sistem musyawarah, namun musyawarah dalam Adat
Serawai belum ada ketentuan bagian ahli waris sedangkan dalam sistem Hukum
Islam sudah ada ketentuan bagian warisnya.
Kata Kunci : Pembagian Warisan, Keluarga Inti (Nuclear Family), Hukum Adat
Serawai, dan Hukum Islam

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Law Program
Depositing User: Irma Rohayu, S.IPust
Date Deposited: 16 Oct 2024 04:11
Last Modified: 16 Oct 2024 04:11
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/22476

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200