PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KITOSAN PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus)

Kitosan adalah senyawa polimer alami turunan kitin yang diperoleh dari hasil
diasetilasi limbah perikanan seperti kulit udang dan kuit kepiting, kitosan bersifat tidak
beracun, bisa dimakan, bisa dibiodegradasi, biofungsional, serta biokompatibel. Selain itu
Kitosan memiliki sifat antimikroba dengan spektrum yang luas, baik terhadap bakteri,
jamur maupun kapang dan apabila dilarutkan pada sampel tertentu kitosan mampu
memperbaiki sifat fisik sampel menjadi solid dan tahan terhadap air sehingga cocok
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pembuatan bioplastik. Bioplastik dapat diartikan
sebagai plastik yang dapat terurai oleh makhluk hidup (mikroorganisme) dan mampu di
buat dari turunan tanaman seperti pati, selulosa, dan liginin. Salah satu bagian tanaman
yang berpotensi sebagai penghasil pati untuk bahan dasar bioplastik adalah biji durian, pati
bersifat hidrofilik sehingga kitosan dibutuhkan sebagai bahan tambahan untuk
memperbaiki sifat fisik pati. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh
penambahan Kitosan terhadap karakteristik mekanis dan daya serap serta kemampuan
biodegradasi bioplastik berbahan pati biji durian
Penelitian ini menggunakan bahan utama yaitu pati biji durian dan Kitosan.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan persentase penambahan Kitosan sebagai faktor perlakuan. Persentase Kitosan
yang digunakan yaitu 0, 20, 40, 60, dan 80 b/b pati dengan 3 kali pengulangan. Uji yang
dilakukan pada bioplastik adalah karakteristik mekanis, daya serap, dan biodegradasi.
Data yang didapat dianalisis dengan metode ANOVA dan uji DMRT menggunakan
perangkat lunak SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kitosan berpengaruh nyata
terhadap karakteristik mekanis dan daya serap bioplastik. Semakin banyak penambahan
Kitosan, maka semakin tinggi pula nilai yang dihasilkan. Nilai karakteristik mekanis kuat
tarik dan elongasi memiliki nilai berkisar antara 3266,67 – 6533,33 N/m
2
serta 5,71 –
30,48%. Nilai kemampuan daya serap air berkisar antar 0,32 – 1,12%. Wa kt u
biodegradasi tercepat yaitu hari ke-19 dan paling lama pada hari ke-35.