STUDI PROFIL SUHU DAN PERUBAHAN ENTALPI PADA RUANG PENGERING YSD-UNIB18 TERMODIFIKASI

Pengeringan merupakan salah satu tahapan yang biasanya dilakukan pada proses
pengolahan bahan hasil pertanian. Hal ini ditujukan guna menurunkan kadar air bahan sampai
tingkat yang aman sehingga dapat memudahkan proses selanjutnya dan dapat memperpanjang
umur simpan dari bahan hasil pertanian tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian suhu dan perubahan
entalpi antara ruang pengering depan dan belakang, mengetahui hubungan antara besarnya
pasokan bahan bakar dengan suhu dan perubahan entalpi untuk menghasilkan suhu ruang
pengering belakang yang cocok untuk mengeringkan kopi. Penelitian ini menggunakan
rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Petak utama adalah ruang pengering dan anak
petak adalah berat kayu. Faktor pertamanya adalah ruang pengering depan dan belakang yang
melalui 4 tahap percobaan dengan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 20 percobaan Faktor kedua
adalah berat kayu (B) yang terdiri dari 4 kategori dengan berat pasokan 1 kg, 2,5 kg, 5 kg dan
10 kg (diameter cerobong 10 cm).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata suhu ruang pengering yang dioperasikan
dengan kayu bakar 1 kg, 2,5 kg, 5 kg, dan 10 kg secara berturut-turut mecapai 35,05°C,
35,09°C, 36,05°C, dan 42,09°C pada ruang pengering 41,01°C, 53°C, 82°C dan 100°C pada
ruang pengering belakang. penjumlahan enthalpi ruang pengering depan dan ruang pengering
belakang memiliki perbedaan yang cukup signifikan yaitu ruang pengering depan berkisar
0,83 J/kg,3,70 J/kg, 3,55 J/kg dan 7,96 J/kg sedangkan ruang pengering belakang berkisar 4,88
/kg,7,80 J/kg,13,85 J/kg dan 18,73J/kg. Rata-rata kelembaban relatif ruang pengering depan
berkisar antara 40,20%-59,30%, rata-rata kelembaban relatif ruang pengering belakang berkisar
antara 45,00%-52,25%, dan rata-rata pada bagian luar ruang pengering berkisar antara 50,70%-
57,90%.