RITUAL PENGANTIN BELARAK DALAM ADAT PERNIKAHAN ETNIS SERAWAI DI DESA TALANG KARET KABUPATEN KEPAHIANG (KAJIAN: MAKNA DAN FUNGSI)

Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan, makna dan fungsi Ritual
Pengantin Belarak dalam adat pernikahan Etnis Serawai di Desa Talang Karet
Kabupaten Kepahiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa dalam pelaksanaan ritual pengantin belarak memiliki 5 urutan, yakni: (1)
Akad nikah, (2) Persiapan ; a) bepamitan, b) persiapan beras kunyit dan uang
koin, c) persiapan tempat tarian adat dan alat musik, dan d) pengantin berias, (3)
Arak-arakan pengantin, (4) Tarian adat, dan (5) Penyambutan pengantin. Selain
itu, ritual pengantin belarak juga memiliki beberapa makna dan fungsi di
dalamnya. Makna tersebut didapatkan dari beberapa hal yang ada seperti
penggunaan beras kunyit yang menandakan kesakralan, uang koin menandakan
patuh terhadap ajaran agama dengan cara membagikan uang koin sebagai bentuk
sedekah, dan makna dari kata “Kurs Semangat Anakku Duo Jadi Tigo”
menandakan bahwa diterimnya kehadiran anggota keluarga baru di rumah
pengantin wanita yang berarti rumah tangga kedua mempelai direstui oleh orang
tua. Fungsi dari ritual pengantin belarak ini terdiri dari 8 fungsi, yaitu: (1)
Identitas virginitas kedua pengantin, (2) Hiburan bagi masyarakat, (3)
Kegotongroyongan, (4) Media pengikat tali persatuan, (5) Alat pendidikan, (6)
Alat untuk memperkenalkan anggota keluarga baru, (7) Alat aktualisasi diri dan
tingkat sosial pengantin, dan (8) Fungsi ekonomi.
Kata Kunci: Ritual Pengantin Belarak, Etnis Serawai, Makna, Fungsi