PERANCANGAN PANTI ASUHAN DI KOTA BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

Negara memiliki tanggung jawab dalam melindungi anak-anak, sebagaimana
diatur dalam undang-undang perlindungan anak dan UUD 1945 tentang kesejahteraan
sosial salah satunya dengan penyediaan panti asuhan. Panti asuhan memiliki peran penting
dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak-anak yang tidak memiliki
orang tua, keluarga yang tidak utuh, dan anak-anak terlantar di Indonesia. Berdasarkan data
dari Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu memiliki tingkat anak
terlantar tertinggi, dengan 934 anak pada tahun 2022. Hasil observasi dan wawancara di
tiga panti asuhan di Kota Bengkulu mengungkapkan bahwa beberapa anak melakukan
aktivitas belajar, makan, dan tidur dalam satu ruang, menunjukkan keterbatasan fasilitas
dan kurangnya pemenuhan kebutuhan fasilitas untuk meningkatkan sumber daya manusia,
sehingga perlu dirancang panti asuhan yang dapat memenuhi kebutuhan anak panti dengan
perhatian khusus pada kebutuhan dan perilaku dari anak panti dengan penerapan konsep
arsitektur perilaku dengan mempertimbangkan perilaku pengguna bangunan dalam desain
panti asuhan. Dengan adanya panti asuhan di Kota Bengkulu dengan pendekatan Arsitektur
Perilaku dapat memenuhi kebutuhan anak panti asuhan dalam penyediaan fasilitas- fasilitas
yang sesuai minat dan bakat anak-anak panti serta menjadi solusi untuk anak panti dalam
pemenuhan kebutuhan meningkatkan sumber daya manusia. Hasil penerapan konsep
arsitektur perilaku pada perancangan berupa perletakan zonasi, penggunaan material, dan
penerapan konsep yang identik dengan anak panti serta penyediaan fasilitas yang dapat
menunjang keamanan dan kenyamanan anak-anak panti.
Kata kunci : Arsitektur, Panti Asuhan, Perilaku, Kebutuhan, Kota Bengkulu.