PERBANDINGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN HUMAN ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT FIT) DALAM MENGEVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MYSAPK BKN (Studi Kasus: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu)

MySAPK BKN (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Bengkulu) adalah
sebuah sistem yang dikembangkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)
dengan tujuan membantu meningkatkan pelayanan kepegawaian bagi pegawai
negeri sipil dan meningkatkan kerjasama antar instansi pemerintah dan
stakeholder untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan
yang berkaitan dengan manajemen kepegawaian. Untuk mengetahui keberhasilan
penerapan sistem informasi MySAPK BKN pada kantor Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Bengkulu dilihat dari manfaat yang dihasilkan maka dilakikan
evaluasi terhadap MySAPK BKN. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi
MySAPK BKN yaitu TAM dan HOT FIT, menganalisis pengaruh masing-masing
konstruk dari pengolahan data dan mengetahui metode terbaik antara TAM dan
HOT FIT. Pengambilan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi.
Teknik analisis data menggunakan SEM diperoleh hasil yaitu konstruk dalam
metode TAM yang memiliki nilai t statistik tertinggi yaitu konstruk persepsi
kemudan atau PEOU berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan sistem atau
ATU dengan nilai t statistic 5.05. Komstruk dalam metode HOT FIT yang
memiliki nilai t statistik tertinggi yaitu konstruk kualitas sistem atau SQ
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem atau SU dengan nilai t statistik
3.56. R-square tertinggi dalam metode TAM yaitu r-square konstruk ATU
sebesar 32.5%. R-square tertinggi dalam metode HOT FIT yaitu konstruk SU
sebesar 48.3%. Berdasarkan nilai t statistik tertinggi metode TAM adalah metode
terbaik dalam mengevaluasi MySAPK BKN di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Bengkulu.
Kata kunci: evaluasi keberhasilan sistem, MySAPK BKN, Technology
Acceptance Model (TAM), Human Organization Technology (HOT FIT)