PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PADA UMKM JAMUR RAFLESIA DI KOTA BENGKULU

Jamur tiram putih (Pleuratus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang saat
ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Hal tersebut
menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat. Namun, dalam
menjalankan usaha budidaya jamur tiram, bukan hanya memperhatikan segi ketersediaan
bahan baku dan perawatan budidaya jamur tiram, tetapi juga harus memperhatikan
pemasaran yang tepat agar penjualan dapat dilakukan secara maksimal. Kondisi
pertumbuhan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini cukup tinggi,
dimana dari tumbuh kembangnya perusahaan-perusahaan dengan produk yang sejenis
sebagai pesaing, sehingga akan terjadi persaingan dalam perebutan pangsa pasar dan
konsumen.
Metode SWOT sering digunakan untuk melakukan analisis lingkungan karena
metode ini merupakan metode sederhana dalam merumuskan strategi-strategi analisis
SWOT adalah analisis yang berguna untuk memperoleh formulasi strategi yang tepat.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu data primer (observasi,
wawancara, penyebaran kuisioner) dan data sekunder. Tahapan penelitian yaitu melakukan
analisis data yang terdiri dari analisis SWOT, analisis matriks Internal-Eksternal (IE),
analisis dan matriks SWOT.
Hasil penelitian yaitu melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal strategi
pemasaran UMKM Jamur Raflesia yaitu faktor strategi yang berpengaruh dalam pemasaran
UMKM Jamur Raflesia yaitu kualitas jamur yang baik (kekuatan), kurangnya promosi
(kelemahan), luasnya pangsa pasar (peluang) dan adanya sisa barang yang tidak terjual
7
(ancaman). Hasil perhitungan matriks IFE dan EFE menunjukkan skor faktor internal dan
eksternal yang kuat karena skor kunci internal dan eksternal berada pada nilai 2,5. Hal ini
UMKM Jamur Raflesia dapat memanfaatkan kekuatan internalnya dan mengatasi
kelemahan yang ada. Pada faktor eksternal UMKM Jamur Raflesia memiliki peluang yang
baik untuk meminimalisir adanya faktor ancaman. Berdasarkan hasil analisis matriks
SWOT didapat alternatif S-O yaitu mempertahankan konsumen dan memperluas
pemasaran, memanfaatkan media online untuk promosi pemasaran, meningkatkan kualitas
produk jamur tiram, alternatif strategi W-O yaitu meningkatkan promosi jamur tiram
dengan memanfaatkan media online, melakukan perbaikan kemasan agar jamur tetap segar,
alternatif strategi S-T yaitu dengan mempertahankan konsumen dengan cara menigkatkan
citra pelayanan terbaik terhadap konsumen, memperluas jaringan pemasaran, menjaga
kualitas jamur tiram agar tetap unggul dipasaran dengan memberikan harga yang
terjangkau, alternatif strategi W-T yaitu menambah tenaga kerja untuk meingkatkan
kualitas produksi dan memaksimalkan hasil produksi, menghemat dana yang ada dan
memaksimalkan perawatan jamur tiram.