OPTIMASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL KOTA BENGKULU (Studi Kasus: Simpang Tiga Jalan Merapi Raya)

Simpang tiga Jalan Merapi Raya adalah salah satu simpang tak bersinyal.
Simpang ini merupakan simpang yang memiliki tiga lengan dengan pertemuan
ruas jalan, yaitu lengan pendekat A Jalan Merapi Ujung, lengan pendekat B Jalan
Merapi Raya, dan lengan pendekat C Jalan Merapi Raya yang berdekatan dengan
perkantoran, rumah sakit, pertokoan, dan pasar. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui tingkat pelayanan yang diberikan simpang tiga Jalan Merapi Raya
Kota Bengkulu pada masa sekarang dalam melayani arus kendaraan serta
memberikan optimasi untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang lebih baik dari
kondisi eksisting. Metode yang digunakan adalah Pedoman Kapasitas Jalan
Indonesia 2023. Data lalu lintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan
dilapangan selama dua hari pada jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel dan
kemudian dianalisis. Hasil analisis disimpulkan bahwa simpang tiga Jalan Merapi
Raya Kota Bengkulu mengalami arus puncak pada pendekat A jam 06:30-07:30,
pendekat B jam 17:00-18:00, dan pendekat C jam 16:00-17:00 dengan kapasitas
2245,72 SMP/jam dan derajat kejenuhan 0,86. Nilai ini telah melewati nilai
derajat kejenuhan standar PKJI 2023 yaitu 0,85. Sehingga, diperlukan beberapa
skenario optimasi untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang lebih baik. Dari
beberapa skenario yang telah dilakukan disimpulkan bahwa yang paling baik
adalah pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas dan penambahan ukuran
geometri. Pendekat A memiliki kapasitas 550,59 SMP/jam, derajat kejenuhan
0,60, pendekat B memiliki kapasitas 839,50 SMP/jam, derajat kejenuhan 0,78,
dan pendekat C memiliki kapasitas 861,27 SMP/jam, derajat kejenuhan 0,81.
Kata Kunci: Optimasi, Kinerja Simpang, Kapasitas, Derajat Kejenuhan.