TINGKAT KETERPAKAIAN KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI BENGKULU

Keterpakaian koleksi adalah salah satu aspek dalam mengevaluasi layanan di perpustakaan. Dengan kata lain, keterpakaian koleksi mengacu pada sejauh mana koleksi tersebut bermanfaat atau berguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman mengenai koleksi yang tidak terpakai dan koleksi yang terpakai serta koleksi mana yang sering digunakan. Metode penelitian yang diterapkan melibatkan deskripsi fenomena dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Menggunakan metode pengumpulan data kuesioner dan dokumentasi. Populasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pengunjung aktif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, dengan sampel sebanyak 97
responden yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Hasil penelitian tingkat keterpakaian koleksi Dinas Perpustakaan dan earsipan Provinsi Bengkulu berdasarkan tiga kriteria, yaitu tingkat penggunaan, frekuensi penggunaan, dan jumlah yang digunakan. Untuk indikator intensitas penggunaan dan frekuensi penggunaan hasil skor yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah 4,21 dan 4,31, hal ini mengindikasikan bahwa intensitas penggunaan dan frekuensi penggunaan koleksi sudah baik. Indikator yang terakhir yaitu jumlah yang digunakan berdasarkan pendapat pengguna, dapat diketahui bahwa perempuan lebih menyukai membaca koleksi kelas 000, 100, 200, 300, 400, 800 dan 900 sedangkan laki-laki suka membaca koleksi 500, 600 dan 700. Sedangkan
indikator tingkat keterpakaian koleksi berdasarkan kajian sirkulasi, dapat diketahui bahwa koleksi yang diguna kan sejumlah 1.893 koleksi atau 5,46% daritotal koleksi dan koleksi yang tidak terpakai sebanyak 32.810 atau 94,54% dari
jumlah koleksi. Untuk peminjaman tertinggi terjadi pada tahun 2022. Lalu untuk koleksi yang terpinjam paling banyak terjadi pada kelas 300 (ilmu sosial) sebanyak 515 kali peminjaman atau 27,21% dan koleksi buku yang terpinjam
paling sedikit terjadi pada kelas 900 (sejarah dan geografi) sebanyak 50 kali peminjaman atau 2,64%.